BABAT POST – Terkait dukungan Partai Golkar terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang maju dalam Pilgub DKI 2017, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai bahwa itu adalah hal yang logis.
Hal itu berangkat dari sikap Golkar yang mendukung Presiden Joko Widodo, baik di pemerintahan maupun pemilu presiden 2019.
Qodari menilai, citra Ahok memang lekat dengan citra Jokowi. Bagi Golkar, kata dia, dukungan kepada Jokowi pun harus dilanjutkan dengan mendukung Ahok dalam Pilgub DKI.
“Sebelumnya kan Golkar sudah menyatakan dukungannya kepada Jokowi pascamusyawarah nasional luar biasa, makanya untuk mendapatkan citra yang sama di masyarakat, untuk Pilgub DKI mereka pun mendukung Ahok,” ujar Qodari saat dihubungi, Minggu (12/6/2016).
Ia menilai, rencana dukungan tersebut bisa jadi merupakan upaya menarik kembali Ahok ke Golkar. Bukan hal yang mustahil jika di antara Ahok dan Golkar membicarakan hal itu.
“Harus diingat, Ahok pernah maju ke DPR lewat Golkar. Jadi sebenarnya Ahok bukan orang baru di Golkar,” ujar dia.
“Jika nantinya Ahok memang kembali ke Golkar, itu suatu keuntungan yang besar bagi Golkar, khususnya di pemilu legislatif 2019 nanti,” tambah Qodari.
Qodari mengatakan, meski nantinya Ahok maju Pilgub DKI melalui jalur perseorangan, bagi Golkar, dukungan mereka kepada Ahok tetap akan meningkatkan citra partai di mata publik. Hal itu nantinya akan berimbas di pemilu legislatif di tahun 2019 mendatang.
“Jadi meski Ahok maju melalui jalur perseorangan, Golkar tetap akan mendapat citra positif dan itu berguna bagi mereka di pemilu legislatif 2019, sebab saat ini Ahok memang tinggi elektabilitasnya,” lanjut dia.
Sebelumnya Golkar terus menunjukan sejumlah sinyal untuk mendukung Ahok dalam Pilgub.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku lebih senang jika partainya mendukung Ahok apabila yang bersangkutan maju melalui partai politik.
Novanto menilai, jalur partai politik lebih baik ketimbang jalur perseorangan atau independen yang selama ini ditempuh oleh Ahok.
“Kita yakin Pak Ahok mempunyai evaluasi, bisa mempertimbangkan, dan saya yakin pada akhirnya mempertimbangkan, sebaiknya memang dari parpol,” kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Rapat Pimpinan Nasional Golkar akan memutuskan mendukung atau tidak Ahok. Keputusan rapimnas didasarkan hasil musyawarah daerah Golkar DKI Jakarta.