BABAT POST – Virus zika adalah virus yang disebabkan gigitan nyamuk dan menyebabkan bayi lahir cacat serta kelainan ukuran kepala bayi. Tanda gejala orang terkena virus zika antara lain demam, timbul ruam, nyeri sendi dan mata merah (Konjungtivitis), pusing.
Hingga kini para ilmuwan terus mencari tahu cara penularan virus Zika untuk menekan penyebarannya. Kali ini mereka menduga Zika bisa menular lewat seks oral.
Dugaan ini muncul setelah mendapati kasus seorang pria 46 Tahun yang mengalami gejala Zika, seperti demam, sakit kepala, dan ruam saat berada di Rio de Janeiro, Brasil.
Pria tersebut kemudian pulang ke Paris dengan kondisi sudah sehat. Namun, tiba di Paris, pria itu berhubungan seksual dengan pasangannya usia 24 tahun sebanyak tujuh kali dalam kurun waktu 11-20 Februari 2016.
Mereka melakukan hubungan penetrasi seksual tanpa ejakulasi dan seks oral dengan ejakulasi. Setelah berhubungan seks itu, pasangan wanitanya jatuh sakit pada 20 Februari 2016.
Kedua pasangan ini kemudian menjalani tes infeksi Zika pada 23 Februari 2016. Hasilnya, peneliti menemukan virus Zika di air mani dan urine pria tersebut. Tetapi, Zika tidak terkandung di darah dan air liurnya.
Sementara itu, infeksi Zika pada pasangan wanitanya ditemukan di air liur dan urine. Namun, virus Zika dinyatakan negatif dalam pemeriksaan vaginal swab. Dari hasil uji ini, peneliti menduga Zika menular kepada pasangan wanita melalui seks oral.
Dokter William Schaffner dari Vanderbilt University Medical School mengatakan, seks orang memang memungkinkan terjadinya penularan Zika. Namun, ia menduga wanita tersebut terinfeksi dari cairan pra-ejakulasi.
Sebelumnya juga telah ditemukan kasus penularan Zika melalui hubungan seksual, tetapi tidak spesifik melalui seks oral. Meski penelitian masih berlangsung, para ilmuwan mengingatkan untuk lebih waspada terhadap penularan Zika melalui seks oral.
Virus Zika pertama ditemukan pada seekor monyet resus di hutan Zika, Uganda, pada tahun 1947. Virus Zika kemudian ditemukan kembali pada nyamuk spesies Aedes Africanus di hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada manusia di Nigeria pada tahun 1954. Virus Zika menjadi penyakit endemis dan mulai menyebar ke luar Afrika dan Asia pada tahun 2007 di wilayah Pasifik Selatan.
Pada Mei 2015, virus ini kembali merebak di Brazil. Penyebaran virus ini terus terjadi pada Januari 2016 di Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, Afrika, dan Samoa (Oceania). Di Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika di Jambi pada tahun 2015.