Cegah Eksploitasi dan Perdagangan Orang, Mensos Tutup Lokalisasi di Bayur Kaltim

BABAT POST – Tepat di hari Pancasila, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa resmi menutup lokali prostitusi di kawasan Bayur, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur, Rabu (1/6/2016). Gubernur ‎Kalimantan Timur, ‎Awang Faroek Ishak, turut hadir di acara tersebut.

Mensos mengatakan, lokalisasi tersebut ditutup secara permanen, bukan hanya karena menjelang bulan suci Ramadhan.

Read More

“Di Kalimantan Timur lokalisasinya banyak, tapi tidak dengan penghuninya,” ujar Khofifah.

Dia melanjutkan, lokalisasi terbanyak di Indonesia saat ini adalah Jawa Barat. Data Kemensos mencatat ada 11 lokalisasi dengan total penghuni 21 ribu orang di kawasan itu.

“Sebelumnya lokalisasi terbanyak dan terbesar itu di Doli, Surabaya, yang sudah ditutup,” ujar Khofifah.

Berita Terkait :  Penggusuran !!! Lokalisasi Prostitusi Dadap Tangerang segera didata pemerintah setempat

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Kaltim Siti Rumalia mengatakan saat ini Kaltim didapuk sebagai provinsi kedua terbanyak jumlah lokasi prostitusinya.

Siti menjelaskan ada 22 lokalisasi prostitusi di Kaltim dengan total pekerja seks komersial (PSK) mencapai 1.515 orang yang tersebar di banyak daerah itu.

Untuk di Samarinda sendiri terdapat tiga lokalisasi dengan jumlah 500 PSK. Sementara itu, di Balikpapan ada satu lokalisasi dengan jumlah 216 PSK. Adapun wilayah terbanyak ada di Kutai Kertanegara dengan jumlah lokalisasi mencapai 12 dan total PSK di sana mencapai 469 orang.

“Nantinya semua WTS itu akan kami bina dan diberikan tempat yang lebih layak,” ujar Siti.

Berita Terkait :  DPRD Palembang minta pemkot tinjau ulang penghentian Bus Transmusi

Siti menambahkan, bagi mereka yang ingin kembali ke kampung halaman akan diberikan “ongkos” senilai Rp 5 juta per orang oleh Kementerian Sosial melalui Pemprov Kaltim.

“Lokalisasi di Bayur nantinya akan dimanfaatkan untuk dibangun pondok pesantren,” kata Siti.

Rencana tersebut disambut baik oleh Yuni (34), PSK di Bayur, saat menerima pemberian Al-Quran dari Khofifah.

“Saya senang dan akan mendukung program pemerintah,” ujar Yuni.

Sementara bagi wanita penjaja cinta yang merupakan warga Kaltim akan diberi pembinaan dan pelatihan keterampilan guna meningkatkan kualitas diri melalui UMKM.

Ini merupakan upaya nyata pemerintah mereduksi adanya kemungkinan eksploitasi seksual dan perdagangan orang. Khofifah menilai, perdagangan orang dan semacamnya sangat potensial terjadi di area lokalisasi.

Berita Terkait :  Wakil Ketua Komisi III DPR apresiasi capaian kinerja Polri tahun 2021

Setelah penutupan ini, Lokalisasi tertinggi di indonesia pindah ke provinsi Jawa Barat dengan jumlah lokalisasi 11 titik atau 21.000 PSK, sementara di Kaltim sendiri hanya tempat saja yang jumlah tertinggi, tutur Khofifah saat memberi sambutan di depan ratusan PSK di Bayur Samarinda.

Khofifah juga menjelaskan bahwa setelah penutupan lokasi dan lokalisasi di kaltim ini, di indonesia tersisa 69 titik lagi yang rencana akan di lakukan penutupan secara bertahap hingga akhir tahun 2018 mendatang dengan demikian tahun 2019 Indonesia bebas tempat prostitusi, pangkasnya.

Menteri Sosial akan melakukan penutupan lokalisasi selanjutnya di kabupaten Tangerang dalam waktu dekat ini dengan jumlah 600 PSK.

Related posts