Hadir di Bandung, Toto’s Film Making Class Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan

BABAT POST – Industri perfilman Indonesia secara perlahan sedang mengalami perkembangan. Nah, demi memajukan industri perfilman Indonesia, CGV Blitz dengan konsisten mengadakan pelatihan pembuatan film secara gratis terhadap siswa-siswi SMA dan setingkatnya yang bernama Toto’s Film Making Class.

Terus berjalan sampai sekarang, Toto’s Film Making Class pun kini dilaksanakan untuk ketujuh kalinya sejak dimulai pada 2013 lalu. Kali ini, Toto’s Film Making Class digelar selama 10 hari di Bandung dengan mengajarkan seluruh elemen dalam pembuatan film termasuk penulisan skripsi, sutradara, penyuntingan gambar, penataan suara, artistik, kamera, sampai promosi serta distribusi film secara komprehensif.

Agar semakin maksimal, CGV Blitz juga membawa sederet mentor yang juga merupakan sineas profesional Indonesia. Dari nama-nama seperti Salman Aristo, Arief Ash-Shiddiq, Cesa David Luckmansyah, Wisnu Surya Pratama, Chandra Endroputro, dan sederet sineas lainnya lah para peserta Toto’s Film Making Class ketujuh ini akhirnya berhasil melahirkan puluhan film pendek yang apik.

Berita Terkait :  Last Tango in Paris Film Yang Mendapat Banyak Kecaman

Nah, setelah selesai digelar pada 11 – 22 April lalu di Bandung lalu, Toto’s Film Making Class pun menghasilkan lima judul film pendek seperti berikut:

  1. RED PURSE – SMAN 14 Bandung
    2. BFF – SMAN 15 Bandung
    3. SOFIE – SMAN 23 Bandung
    4. BUANGLAH SAMPAH PADA TEMANNYA – SMKUT PGII Bandung
    5. FAARRUN – SMA Daarul Quran Bandung

Nah, kelima film di atas ini pun ditayangkan kemarin (1/6) di CGV Blitz BEC Mall, Bandung, pada acara screening & closing ceremony, 7th Toto’s Film Making Class. Pada akhir acara, tim dengan film terbaik akan diumumkan dan berhak atas donasi berupa 1 set peralatan pembuatan film dari CGV Blitz.

Berita Terkait :  Review The Angry Birds Movie, cerita Red si burung pemarah

Dan dari kelima film tersebut yang berhasil mendapat posisi pertama ialah film FaarRun karya SMA Daarul Quran Bandung.

Maryam, seorang siswi dari SMAN 23 Bandung bercerita mengenai pengalamannya membuat film.

“Saat membuat film dan menentukan cerita kita justru ada banyak perdebatan, tapi karena ada mentor yang membantu jadi kita juga terbantu. Tapi perdebatan itu justru menghasilkan banyak ide yang bisa dimasukin ke dalam adegan,” ucap Maryam di CGV blitz, Istana BEC Bandung.

Berita Terkait :  Film Batman vs Superman dapat komentar buruk dari beberapa kritikus, para aktor tak peduli

Maryam juga menuturkan bahwa ia dan teman-temannya melalui acara ini menjadi tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai dunia film. Bahkan, seorang temannya mengaku tertarik menjadi seorang sineas.

Dengan adanya Toto’s Film Making Class ini generasi muda khususnya para siswa diharapkan bisa tetap aktif, kreatif, dan peduli terhadap isu-isu sosial di sekitar mereka dan dapat menyampaikannya secara audio – visual dalam format film.

Related posts