BABAT POST – Banjir di Kabupaten Seluma, Bengkulu tidak hanya merendam 197 rumahdi 8 desa dengan ketinggian air sekitar 1 meter. Banjir juga merendam sarana umum, seperti kantor Desa Padang Pelasan serta dua unit bangunan sekolah MIN.
Banjir terjadi sejak Minggu (29/5/2016) akibat Sungai Tungkai dan Lindur meluap karena diguyur hujan terus-menerus dari sore hingga malam.
Selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga sempat memutus akses transportasi darat yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dan Lampung. Sehingga terjadi penumpukan kendaraan dari dua arah yang mencapai sekitar 4 kilometer.
”Banjir juga memutuskan jalur transportasi jalan lintas tepatnya di desa padang pelasan dan desa gunung agung dengan ketinggian air sekitar 1 meter,” jelas Manajer Pusat Pengendali Operasi (Pusdaops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Edwar.
Tidak hanya itu, banjir juga merendam lima hektare (ha) areal perkebunan sawit, karet, serta perkebunan palawija milik warga.
”Air sudah mulai surut baik di permukiman warga maupun di sarana umum. Sekarang warga sudah mulai membersihkan bekas banjir,” kata Kepala Bidang Tanggap Darurat BPBD Kabupaten Seluma, Mulyadi, Senin (30/5/2016).
Ia mengungkapkan, areal perkebunan palawija yang terendam banjir membuat tanaman warga hanyut terseret akibat luapan air Sungai Tungkai dan Sungai Sindur.
”Tanaman palawija yang terendam banjir banyak yang hanyut,” ucap Mulyadi.
Banjir ini merendam 197 rumah yang tersear di beberapa desa yang mana ketinggian banjir disetiap desa bervariasi dari 20 sentimeter hingga 1 meter.
Delapan desa yang terendam banjir, terang Edwar, seperti di desa Ngalam sebanyak merendam 12 rumah, desa simpang tiga ngalam merendam sebanyak 42 rumah, desa padang pelasan merendam sebanyak 20 rumah.
Kemudian banjir juga merendam pemukiman warga di desa gunung agung sebanyak 25 rumah, desa Sakaian sebanyak 8 rumah, desa Lunjuk sebanyak 30 rumah, desa talang tinggi sebanyak 35 rumah dan desa pagar agung sebanyak 25 rumah.
“Masyarakat ada yang dievakuasi ke tempat aman,” kata Edwar.
Saat ini, jelas Edwar, tim gabungan terdiri dari BPBD,TNI dan PMI Kabupaten Seluma masih dilokasi guna melakukan pendataan dan membantu evakuasi masyarakat korban banjir.