Hati-Hati Ternyata Diet Garam Juga Bisa Berbahaya Bagi Tubuh

BABAT POST – Garam mengandung natrium, zat yang dibutuhkan tubuh. Fungsinya untuk mengontrol tekanan dan volume darah, menjaga kadar cairan dalam tubuh, dan membantu kerja otot dan saraf (mengirim impuls saraf dari otak ke seluruh tubuh).

Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, justru akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) yang pada akhirnya menimbulkan stroke atau penyakit jantung.

Jika tubuh kelebihan garam, ginjal melepaskan lebih banyak air hingga membuat volume darah yang dipompa keluar oleh jantung meningkat. Ini membuat jantung harus bekerja lebih keras guna menyuplai darah segar ke tubuh.

Selain itu, kadar garam yang tinggi dalam tubuh juga bisa menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh pada pasien gagal jantung kongestif, sirosis hati, penyakit ginjal, dan mengganggu fungsi saraf normal. Dengan melakukan diet garam yang benar, Anda bisa terhindar dari bahaya garam yang bisa membahayakan diri sendiri dan keluarga.

Berita Terkait :  Habatussauda Baik Untuk Pemulihan Caesar

Salah satu penyebab utama penyakit jantung dan stroke adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Walau sebagian besar masyarakat mengonsumsi garam melebihi yang dianjurkan, tapi sebaiknya Anda jangan sembarangan melakukan pantang garam untuk menjaga tekenan darah.

Mengurangi garam terlalu banyak ternyata juga berdampak sama bahayanya dengan kelebihan garam, yaitu beresiko tinggi menderita penyakit jantung dan pembuluh darah.

“Memang para ahli menyebutkan pentingnya mengurangi asupan garam pada orang yang hipertensi, tapi kadarnya juga jangan terlalu rendah,” kata Andrew Mente, peneliti dan profesor epidemiologi klinik.

Berita Terkait :  90 Persen Penyebab Kanker Adalah Faktor Eksternal

Dari hasil penelitian Mente yang menganalisis data kesehatan 133.118 orang, diketahui risiko yang sama akan penyakit jantung dan stroke pada orang yang memiliki pola makan tinggi garam dan rendah garam.

Pada sebagian orang, tubuh mereka sangat sensitif pada efek sodium atau garam. Bila pola makan mereka tinggi garam, akan memicu retensi cairan dan tekanan darah tinggi.

Mereka yang sensitif sodium atau punya riwayat penyakit jantung atau hipertensi dalam keluarganya, mungkin bertekad untuk mengurangi asupan garam. Hal ini baik, asal kadarnya harus tepat.

“Asupan sodium terlalu rendah akan mengurangi tekanan darah jika dibanding dengan asupan rata-rata, tapi ada efeknya, termasuk peningkatan beberapa hormon, sehingga mengurangi efek manfaat penurunan tekanan darah,” kata Mente.

Berita Terkait :  Cara Mudah Cegah Penyakit Jantung

Kita dianjurkan untuk membatasi asupan sodium dari makanan 2.000 miligram atau sekitar 1 sendok teh. Pada garam meja, biasanya sudah dicampur antara sodium dan klorida.

Kedua elektrolit tersebut membantu menjaga keseimbangan cairan, impuls saraf, dan membantu tubuh menyerap glukosa, asam amino, dan air. Tapi fungsu utamaya adalah mengatur tekanan darah dalam tubuh.

Bila asupan garam kita terlalu rendah, tidak ada manfaatnya untuk jantung, malah sebaliknya. Tubuh akan kesulitan mengatur konsumsi air dari sel. Akibatnya kita akan mengalami pusing, linglung, otot lemah, dan kram.

Related posts