Kondisi Podium Bung Karno di Kepahiang

BABAT POST – Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu wilayah berada di Provinsi Bengkulu dengan keindahan alamnya yang memikat.

Kota ini dikelilingi bukit dan terdapat perkebunan teh membentang sejauh mata memandang. Ini merupakan terapi alam yang cukup baik untuk membuat segar mata dan jiwa.

Read More

Layaknya sebuah kota di Indonesia, Kepahiang juga memiliki ratusan kisah heroik perjuangan rakyat saat mengusir penjajah. Sayang tidak banyak kisah dan tempat bersejarah itu mampu tercatat dan terdokumentasi dengan baik.

Pada tahun 1949, di daerah ini, Presiden Soekarno atau Bung Karno, pernah memberikan pidato berapi-api di hadapan ratusan rakyat untuk membakar semangat nasionalisme dan kemerdekaan.

Fakta sejarah itu terlihat terdapatnya satu mimbar podium yang pernah digunakan Bung Karno saat berpidato di hadapan ratusan rakyat di Kepahiang.

Berita Terkait :  Gara-gara Demo 4 November, Lagi-lagi Seorang Warga Laporkan Ahok Ke Polisi Dengan Kasus Yang Berbeda

Anehnya, tidak banyak masyarakat Kepahiang dan juga Provinsi Bengkulu mengetahui, bahwa mimbar podium itu memiliki nilai sejarah penting.

Podium tersebut terletak cukup tersembunyi di sudut taman kota, diapit oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan pos polisi.

Agak sulit untuk mencari podium bersejarah yang berumur sekitar 70 tahun itu, saat KompasTravel bertanya kepada beberapa warga Kepahiang.

Sebagian besar warga justru bertanya-tanya kembali, apakah podium itu ada? “Waduh saya tidak tahu kalau ada podium yang pernah dipakai Bung Karno ketika berpidato di Kepahiang,” ungkap beberapa warga yang ditemui.

Sesungguhnya tidak sulit menemukan podium itu di Kota Kepahiang, terletak di Kelurahan Pasar Kepahiang, tepat di simpang tiga di dekat pom bensin. Terdapat tanaman hias dan beberapa pohon menutupi podium itu menjadi sedikit tersembunyi.

Berita Terkait :  Lagi, supir angkot perkosa penumpangnya

Tidak ada perlakuan spesial terhadap mimbar itu. Mimbar podium itu memiliki tinggi sekitar 1,5 meter, berbentuk setengah lingkaran pada bagian depan, dan memiliki beberapa tangga. Bahan bakunya terbuat dari semen kuat dan bebatuan sungai.

Motif bangunan Belanda terasa kental pada arsitektur podium itu. Aksi vandalisme juga terlihat pada podium itu terdapat tulisan jahil menggunakan cat di podium itu.

Beberapa remaja menggunakan podium itu sebagai obyek berfoto diri (selfie). Sayangnya kebanyakan para remaja tersebut juga tidak tahu jika itu merupakan podium Bung Karno.

“Bentuknya lebih mirip tangga rumah kuno yang banyak ditemukan di Bengkulu. Kami tidak tahu kalau ini mimbar Bung Karno,” ungkap Endro.

Berita Terkait :  Prihatin Kasus Adik,Sang Kakak Angkat Ahok Yang Beragama Islam Datangi Mabes Polri

Mimbar podium Bung Karno itu, belakangan baru diketahui memiliki nilai sejarah saat Dinas Kominfobudpar Pemkab Kepahiang melakukan penelitian dan merilisnya tahun 2014.

Kabid Pariwisata Dinas Kominfo Budparhub Bengkulu, A. Syartoni, menyampaikan jika pihaknya akan berupaya mempertahankan bangunan yang terbukti bersejarah bagi masyarakat Kepahiang.

“Kami tidak memiliki dana untuk merawat bangunan bersejarah ini. Tapi akan tetap berupaya untuk mempertahankan bangunan itu. Podium itu memiliki sejarah dalam kemerdekaan,” ujarnya.

Mengetahui jika mimbar itu pernah digunakan Bung Karno saat berpidato di Kepahiang, masyarakat meminta pemerintah daerah dapat memberlakukan mimbar tersebut secara layak, sebagai tempat wisata bersejarah.

Related posts