BABAT POST – Pekerja konstruksi di News Jersey, Amerika Serikat, menemukan sebuah bangkai perahu kayu berukuran besar di bagian bawah rumah warga. Perahu itu diperkirakan berasal dari abad XIX.
Russell Card dari komunitas benda bersejarah di Highlands membagikan foto-foto perahu yang ditemukannya disebut memiliki panjang sekitar 13 meter tersebut melalui akun Facebooknya.
Diduga kapal itu merupakan bekas tongkang batubara yang sejak lama menjadi rumor di kalangan warga di kawasan itu.
“Penemuan ini sangat mengagumkan. Saya pernah mendengar tentang kabar adanya tongkang kuno di kawasan ini, tetapi kemarin adalah kali pertama saya melihatnya,” ungkap Russell kepada wartawan Asbury Park, seperti dikutip dari laman UPI.
“Saya juga tak pernah membayangkan bahwa kapal ini akan sedemikian besar. Saya kagum dengan keahlian pembuatnya,” kata dia.
Perahu itu ditemukan ketika bungalow yang berada di sisi pantai disewa oleh Eileen Scanlon dan kemudian memasang tiang untuk perbaikan konstruksi.
Scanlon, yang sebenarnya tinggal di dekat bungalow itu, mengaku sejak awal sudah menduga bahwa rumah itu adalah perahu. Pemikiran itu muncul ketika dia membeli rumah di kawasan itu tahun 2010 dan sempat melihat bentuk semacam kemudi kapal.
“Namun, saya kaget dengan ukuran kapal yang sebenarnya ini,” ungkap dia.
“Saya tak pernah membayangkan bahwa kapal tersebut akan sedemikian besar. Mengagumkan sekali bisa menemukan benda ini,” kata dia.
Sebagian besar dari kapal selebar 3,6 meter itu terlihat utuh dan potongan batubara juga ditemukan di sekitar ditemukannya kapal.
Russel mengungkapkan, hingga tahun 1920-an, areal itu merupakan galangan kapal. Kala itu, air memang menjangkau hingga ke bagian belakang rumah tersebut.
“Orang-orang pada zaman dulu itu biasa mendaratkan perahu dengan menaikkannya ke atas roda. Mereka mungkin meninggalkan perahu di tepian dan lalu berbaring di dalamnya,” kata Russel.
Russel menyebutkan, sisa-sisa perahu dalam ukuran besar akan dihancurkan karena tak ada tempat untuk menyimpannya. Namun, Scanlon masih berharap bisa mempertahankan bagian haluan di areal taman untuk mengenang penemuan ini.