Takut Operasi, Ayudia Bing Slamet Pilih Persalinan Normal saat Proses Melahirkan “Dia Sekala Bumi”

BABAT POST – Berita bahagia datang dari pasangan Ayudia Bing Slamet dan Muhammad Pradana Budiarto yang baru saja mendapatkan anak pertama bernama Dia Sekala Bumi. Pasangan ini memilih Bali sebagai lokasi persalinan tersebut. Melihat perjuangan sang istri, Ditto menganggap Ayudia sebagai sosok luar biasa.

“Detik-detiknya luar biasa sih. Memang ada sungsang, tapi karena Ayu nyaman dan rileks, jadi bisa lahir normal gitu,” ungkap Ditto ketika dihubungi media Rabu (25/05).

Read More

Banyak pasangan muda, terutama para artis yang memilih persalinan secara caesar. Namun Ayudia ternyata termasuk orang yang takut menjalani operasi sehingga memilih persalinan normal. Walau begitu sang suami malah semakin jatuh cinta dengan Ayudia.

“Iya, intinya Ayu takut caesar lah. Kita masuk jam 5 pagi kemarin di Yayasan Bumi Sehat, Ubud. Lahirannya jam 5 sore, sekitar 12 jam Ayu di bidan itu. Tapi ngeden yang bener-bener sakitnya tiga jam,” ujarnya.

Ditto menganggap perjuangan Ayudia sangat dahsyat, melihat perjuangan sang istri pun membuatnya jadi lebih menghargai wanita terutama sang ibu. Ketika mencoba menirukan apa yang dilakukan oleh sang istri, Ditto pun mengaku capek.

“Wah, saya aja nyobain ngeden sekali-sekali capek. Gila ya yang jadi ibu ngelahirin kita gimana ya. Ngelihat dia ngeden nggak bisa diungkapin dengan kata-kata. Support aja. Aku di belakang dia, nemenin karena lahiran normal. Sampai bidannya, wah kamu the best couple, mau nemenin,” tandasnya.

Selain itu, ada satu hal yang menarik dari proses lahiran Ayu yakni Bali yang dipilih sebagai tempat kelahiran sang anak. Kira-kira ada apa sih di balik pemilihan Bali?

Sang suami, Ditto, menjelaskan bahwa udara Bali khususnya Ubud memang sangat cocok dengan Ayu. Terlebih lagi, suasananya yang benar-benar menenangkan makin bikin Ayu kerasan. Beginilah cerita singkat dari pria yang mahir bermain alat musik perkusi tersebut.

“Sebenernya karena udara, laut dan keadaan Ubud bikin pikiran Ayu tenang. Spesialnya memang bidannya. Depan rumah kita sawah dan sungai. Kalau malam bisa denger suara jangkrik dan lihat bintang-bintang. Bulan purnama jelas. Pas lagi kontraksi kemarin kita jalan-jalan ke laut. Terus di yayasan Bumi Sehat, suasananya rumah banget, Ayu juga takut rumah sakit,” cerita Ditto.

Menurut Ditto, Bali juga bisa memberikan istrinya keleluasaan dengan bayi lelakinya. Ia benar-benar memikirkan kondisi istrinya sampai sejauh itu.

“Bali juga menghindari banyak yang datang dulu, dan menghindari banyak komentar. Misalnya, baru lahiran harus gini-gini. Mending jauh aja. Hahahaha. Ayu sama anaknya bisa lebih lama. Bukannya nggak mau dijenguk cuma mau kasih waktu Ayu istirahat lama,” perjelas Ditto.

Ditto mengatakan bahwa keadaan istrinya saat sudah baik. Kondisi bayi sempat sungsang di dalam perut, namun semua masalah melelahkan tersebut bisa di atasi.

“Udah baik. Memang menguras tenaga. Sempat diputar bayinya biar turun. Sempat diakupuntur biar bayinya muter,” pungkasnya.

Related posts