BABAT POST – Pemerintah Jepang akan meminta Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk mengambil langkah tegas demi mencegah kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang dari pangkalan militer AS.
Permintaan itu datang setelah pihak berwenang pada minggu lalu menangkap seorang pekerja AS yang diduga terlibat dengan pembunuhan seorang wanita Jepang.
Barack Obama akan mengunjungi Jepang pada minggu ini untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi kelompok G-7.
Obama juga akan melakukan kunjungan ke Hiroshima, kota yang diguncang serangan bom atom AS pada 1945.
Pasukan AS telah berada di Jepang sejak kekalahannya dalam Perang Dunia II. Sekitar 50.000 personel berada di sejumlah pangkalan.
Kejahatan ringan yang biasanya dilakukan oleh para personel maupun pekerja sipil di pangkalan AS membuat marah warga Jepang.
Akibatnya, muncul tuntutan atau serangan agar pangkalan AS di Jepang segera ditutup.
“Saya berharap dia meminta Presiden Obama untuk mengatasi permasalahan itu dengan tegas, memperhitungkan perasaan masyarakat Jepang,” kata juru bicara pemerintahan Jepang, Yoshihide Suga, dalam sebuah konferensi pers mengacu kepada Perdana Menteri Shinzo Abe.
Abe diharapkan untuk meminta Obama memastikan bahwa disiplin yang ketat diberlakukan di pangkalan yang ada dan sejumlah langkah lain ditempuh untuk mencegah kejahatan.
Seorang warga AS berusia 32 tahun yang bekerja di pangkalan udara Kadena, di Pulau Okinawa, Jepang selatan, ditahan pada Kamis lalu.
Pria AS itu diduga telah membuang jenazah seorang wanita Jepang yang berusia 20 tahun. Kepolisian Jepang masih menyelidiki kasus itu.
Okinama, lokasi pertempuran berdarah saat Perang Dunia II, menjadi pangkalan militer AS di Jepang.
Banyak warga lokal menyayangkan apa yang mereka lihat sebagai sebuah beban yang tidak adil.
Gubernur Okinawa, Takeshi Onaga, yang terpilih karena janjinya untuk memindahkan pangkalan AS dari pulau itu, skeptis bahwa ada yang bisa dilakukan atas kejahatan tersebut.
“Kami mendengar adanya ‘pemberlakuan disiplin yang tegas’ dan ‘langkah menyeluruh untuk mencegah terjadinya kembali’ ratusan kali dalam beberapa dasawarsa lalu, tetapi tidak ada yang berubah,” ujar Onaga kepada wartawan setelah menemui Abe.