Wow, Ternyata Gadget Menghambat Kemampuan Bicara pada Anak Usia 10-16 Bulan

BABAT POST – Kemajuan teknologi telekomunikasi khususnya teknologi telepon seluler (ponsel) sangat luar biasa. Sehingga pemakaian handphone sangat luas di kalangan masyarakat tidak mengenal usia dan tingkat ekonomi.

Ponsel menjadi alat menghibur untuk anak-anak karena mereka membawa fitur menyenangkan yang luar biasa bagi mereka. Perangkat kelas atas ini membiarkan sebagian mereka tetap berhubungan dengan orang tua mereka selain itu memungkinkan mereka untuk bermain game dan mendengarkan musik.

Read More
Berita Terkait :  Serius, Stefan William mulai dekat dengan anak-anak Celine Evangelista

Dibalik boomingnya gadget favorit itu ternyata tersembunyi dampak kesehatan sangat besar dapat terjadi pada manusia yang tidak pernah disadari. Berbagai penelitian menunjukkan radiasi ponsel dapat mengganggu beberapa organ dan sistem tubuh manusia. Gangguan ini akan lebih mudah dan lebih berat bila terjadi pada anak, karena ketidakmatangan beberapa oragan tubuh anak.

Menurut studi yang telah berlangsung selama 1,5 tahun terhadap 26 pasangan orangtua-anak menganjurkan bahwa mainan tradisional, seperti buku dan puzzle, lebih ampuh dalam menstimulasi kemampuan bicara anak pada usia 10 hingga 16 bulan.

Peneliti meminta pasangan orangtua dan anak (bayi berusia 10 hingga 16 bulan) untuk bermain bersama selama 215 menit selama tiga hari dengan aktivitas yang berbeda-beda.

Berita Terkait :  Fedi Nuril Mulai Lakukan Persiapan Sambut Anak Pertama yang Berjenis Kelamin Laki-laki

Para responden diminta untuk mengikuti tiga bagian permainan, masing-masing 30 menit. Bagian pertama, bermain dengan buku. Bagian kedua, bermain dengan puzzle. Bagian ketiga, bermain dengan alat-alat elektronik, seperti telepon seluler (ponsel) dan tablet.

Permainan elektronik dan ponsel yang disediakan memiliki tombol, bunyi, dan sinar warna-warni. Lalu, permainan puzzle terdiri dari puzzle kayu dengan ragam ukuran dan huruf-huruf. Kemudian, lima buku mengenai hewan, warna, serta bentuk bangunan.

Ternyata, permainan tradisional seperti buku dan puzzle memberikan respons paling positif terkait kemampuan berbicara anak. Pasalnya, dua permainan tersebut menciptakan komunikasi antara ayah, ibu, dan anak.

Berita Terkait :  Kabar Penyakit Gagal Ginjal Akut Merebak, Pemerintah Diminta Gencar Beri Edukasi ke Masyarakat

Komunikasi lebih mengarah pada komunikasi nama-nama hewan, pengenalan warna, dan bangunan.

Studi menyimpulkan bahwa permainan tradisional memproduksi kosakata konsisten yang mampu diingat oleh anak-anak.

Sebaliknya, ponsel dan tablet membuat anak hanya terkesima pada permainan dan warna tanpa merangsang kemampuan anak untuk berbicara.

Seperti dikutip MedicineModern, peneliti juga menemukan bahwa saat sesi bermain ponsel dan tablet bersama orangtua dan anak tidak ada komunikasi signifikan sehingga tidak menstimulasi memori anak untuk mengingat kosakata.

Related posts