BABAT POST – Larangan bayi diajak ke luar rumah sebelum 40 hari ternyata bukan mitos melainkan fakta. Dan ada baiknya memang bila Anda menuruti nasihat untuk tidak mengajak bayi ke luar rumah di usia terlalu dini. Kecuali untuk pemeriksaan kesehatan dan imunisasi. Meski belum ada penelitian mengenai hal ini, namun secara logika ada penjelasannya.
Selain karena daya tahan tubuh yang masih sangat rendah, kekebalan tubuh bayi pada usia tersebut pun belum terbentuk sempurna sehingga ia mudah tertular penyakit.
Terlebih lagi, keadaan di luar rumah umumnya “tidak ramah” bagi bayi; polusi dari asap rokok dan kendaraan, serta kuman penyakit tersebar di mana-mana. Jadi, jangankan mengajaknya bepergian ke luar rumah, bila ada anggota keluarga di rumah yang sakit pun, bayi sebaiknya jangan dekat-dekat dulu.
Kendati demikian, ada beberapa keadaan tertentu yang merupakan pengecualian. Artinya, bayi boleh saja dibawa serta kalau tujuannya memang jelas dan membawa manfaat langsung, yaitu ke rumah sakit atau praktik dokter untuk imunisasi atau berobat karena sakit.
Barulah setelah berusia 3-4 bulan, si kecil boleh diajak bepergian. Itu pun dengan syarat, waktunya tidak terlalu lama dan dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh.
Kendaraan yang digunakan juga perlu diperhatikan. Sedapat mungkin hindari menggunakan sepeda motor, bajaj, dan bus umum yang terlalu sesak, ataupun sarana transportasi lain yang dirasa kurang nyaman.
Selain itu, ada beberapa alasan yang mendasari larangan mengajak bayi keluar rumah sebelum usianya menginjak 40 hari. Apa saja? Ini dia beberapa di antaranya:
1. Menunggu ibu pulih dari proses persalinan
Secara medis, 40 hari adalah waktu yang dibutuhkan bagi ibu untuk memulihkan diri dari persalinan. Komplikasi yang bisa saja terjadi setelah melahirkan antara lain pembekuan darah, infeksi, atau perdarahan. Hal ini umumnya terjadi dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, namun jarang terjadi. Karena itu kebanyakan dokter menyarankan agar ibu menunggu setidaknya tiga atau empat minggu sebelum keluar dari rumah. Untuk ibu yang bersalin melalui operasi caesar, biasanya baru aman untuk bepergian setelah enam minggu.
2. Perawatan bayi masih merepotkan
Untuk bayi yang masih mendapatkan ASI eksklusif, mengajaknya keluar rumah bisa menjadi hal yang “merepotkan”. Sebab jika sedang berada di tempat umum, tidak mudah untuk menyusui si kecil. Sebab, tidak semua tempat umum sudah menyediakan ruang khusus untuk ibu menyusui.
Belum lagi frekuensi BAK dan BAB bayi yang masih sangat tinggi, 10-12 kali sehari. Selain harus membawa perlengkapan bayi yang sangat banyak, proses menggantikan popok di luar rumah menjadi “tantangan” tersendiri bagi para orangtua.