Polman Wakil Ketua DPRD Tengok Bocah Penderita Radang Selaput Otak

BABAT POST – Setelah diberitakan berbagai media lokal dan nasional, Nurdin (5) bocah penderita radang selaput otak hingga bisu dan lumpuh asal Pulau Battoa, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat mulai mendapat perhatian dari berbagai pihak.

Wakil Ketua DPRD Polewali Mandar, Amiruddin dan rombongan, misalnya, menengok kondisi bocah di rumah keluarganya yang berukuran 4×5 meter itu pada Kamis (19/5) kemarin.

Kedatangan rombongan wakil ketua DPRD Polewali Mandar ini langsung disambut Nurliani, ibunda bocah Nurdin. Para legislator ini duduk melantai karena memang di rumah bocah tersebut tidak ada sofa maupun kursi tamu.

Para anggota DPRD ini mendengar langsung cerita Nurliani tentang nasib Nurdin yang mengalami radang selaput orang sejak usia 2 tahun. Nurdin tiba-tiba lumpuh.

Berita Terkait :  Dua personel Polda Papua diduga terlibat penjualan amunisi ditangkap

Orangtua Nurdin makin sedih setelah mengetahui anaknya juga ternyata tak bisa berbicara meski hanya sekadar untuk menyampaikan permintaan kepada orang di sekitarnya.

Amiruddin mengatakan sangat perihatin dengan kondisi anak nelayan tersebut. Ia mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk turun tangan membantu setiap warga yang menderita sakit, seperti bocah Nurdin yang tak bisa dirujuk ke Rumah Sakit Makassar karena orangtuanya miskin.

Menurut Amiruddin, pemerintah seharusnya hadir menjembatani dan mencari solusi agar warganya yang bermasalah ini bisa ditangani dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang menjadi hak setiap warga negara.

Berita Terkait :  Wapres resmikan BWM Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Lampung

“Kita berharap pemerintah bisa turun tangan melakukan langkah penanganan agar wraga yang bermasalah dan tidak bisa berobat seperti Nurdin bisa ditangani,” ujarnya.

Terkait kedatangan anggota DPRD, Nurliani mengaku sangat bersyukur.

“Terima kasih pak atas perhatian warga, saya berharap kelak bisa membawa anak saya berobat ke Makassar,” harap Nurliani.

Nurliani mengatakan terus berusaha agar anaknya bisa dirawat dan ditangani dokter. Selama ini, ia belum pernah mendapatkan bantuan kesehatan dari pemerintah. Bocah tersebut juga tak mempunyai kartu layanan BPJS.

Berita Terkait :  IPR: Presiden bisa jadikan kepiawaian Prabowo solusi tantangan global

Nurliani mengakui sebelumnya ada petugas puskesmas yang datang ke rumahnya setelah kasus ini diberitakan media. Namun tak ada upaya apapun untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi anaknya.

Sebelumnya, ia dan suaminya yang berprofesi sebagai nelayan kecil ini sempat tiga kali membawa Nurdin ke rumah sakit atas biaya sendiri dan bantuan dari tetangga dan keluarga yang bersimpati.

Dari hasil diagnosa dokter, anaknya dinyatakan menderita gangguan selaput otak dan harus dirujuk untuk ditangani dokter ahli di Makassar agar bisa sembuh.

Namun karena keterbatasan biaya, Nurliaani dan suamiknya hanya pasrah membiarkan Nurdin tergolek di kasur.

Related posts