Menderita Asma Sejak Dini Tingkatkan Resiko Penyakit Paru-Paru

BABAT POST – Meskipun banyak anak-anak penderita asma persisten, kondisinya akan membaik seiring bertambahnya usia. Tapi, beberapa dari mereka mungkin akan mengembangkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD) di masa dewasa awal, kata sebuah studi baru.

Orang dengan fungsi paru-paru yang paling kronis dan pertumbuhan paru yang tidak optimal di masa kecilnya adalah yang paling berisiko mengalami COPD. COPD adalah adalah sekumpulan penyakit paru-paru yang menimbulkan kesulitan bernapas.

Read More

Kerusakan atau gangguan pada saluran udara akan menghambat pertukaran antara oksigen dengan karbon dioksida di paru-paru.

Berita Terkait :  Tulang punggung keluarga, Mbak You meninggal usai jatuh dari kursi roda

“Peserta penelitian adalah anak-anak dengan asma persisten ringan sampai sedang. Di antara kelompok ini, obstruksi jalan napas yang serius mungkin sudah terjadi saat awal kehidupan mereka,” kata peneliti Michael McGeachie pengajar kedokteran di Harvard Medical School and Brigham and Women’s Hospital in Boston.

“Mungkin ada intervensi yang dapat membantu mengurangi risiko ini, meskipun kami belum bisa secara spesifik mengidentifikasinya,” kata McGeachie.

Peneliti mencatat beberapa keterbatasan penelitian ini. Salah satunya adalah, peneitian tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat. Penelitian jangka panjang diperlukan untuk melihat bagaimana perubahan fungsi paru-paru memengaruhi kesehatan anak-anak dari waktu ke waktu.

Laporan ini telah diterbitkan di New England Journal of Medicine pada 12 Mei lalu.

Untuk penelitian ini, McGeachie dan rekan-rekannya meneliti hampir 700 peserta dalam Program Manajemen Asma Anak. Ketika penelitian dimulai, anak-anak berusia di antara 5 sampai 12 tahun. Para peneliti mengikuti perkembangan mereka sampai usia setidaknya 23 tahun.

Berita Terkait :  Berikut beberapa hal yang bisa memicu depresi

Anak-anak secara acak ditugaskan untuk menerima salah satu dari tiga terapi inhalasi: 200 mikrogram budesonide dua kali sehari, 8 miligram nedocromil dua kali sehari, atau plasebo, kata para penulis studi.

Adalah kortikosteroid yang sering digunakan sebagai obat pencegahan asma, dan nedocromil adalah jenis obat yang dikenal sebagai stabilizer sel mast. Ini juga merupakan jenis obat pencegahan untuk asma. Anak-anak juga diberikan inhalasi albuterol.

Relawan penelitian melaporkan, sekali setahun untuk salah satu dari delapan pusat penelitian di Amerika Serikat dan Kanada untuk mengukur fungsi paru-paru anak-anak itu.

Berita Terkait :  Penyebab Bayi Lahir Prematur yang Jarang Diketahui

Pada akhir penelitian, 11 persen orang dewasa muda menderita COPD. Selain asma persisten, risiko COPD lebih tinggi, juga ada pada gender pria dan mereka yang sejak awal sudah menderita kelainan fungsi paru.

Pada anak-anak dengan asma persisten mencapai masa dewasa awal, 75 persennya menunjukkan penurunan awal fungsi paru-paru atau pertumbuhan paru berkurang. Mengobati asma pada masa kanak-kanak tidak mengubah pola-pola ini, kata McGeachie.

“Hasil penelitian ini membantu kita untuk mengidentifikasi anak-anak penderita asma yang akan menderita COPD saat mereka dewasa,” kata Mensch.

“Penelitian selanjutnya akan diperlukan untuk menentukan apakah ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.”

Related posts