Biksu Maung Shue U Chak, Jadi Korban Terbaru dari Serangkaian Pembunuhan Kelompok Agama Minoritas di Bangladesh

BABAT POST – Seorang biksu tua di Bangladesh dibunuh pria tak dikenal, Sabtu (14/05). Ia menjadi korban terbaru dalam serangkaian pembunuhan mengerikan dalam kelompok agama minoritas di negara yang didominasi Muslim. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu.

Polisi Bangladesh mengatakan biksu Buddha itu berusia 75 tahun dan tewas akibat luka bacokan di selatan Bandarban. Jenazah biksu Maung Shue U Chak itu ditemukan di dalam sebuah kuil Buddha.

“Masyarakat menemukan mayat korban dalam genangan darah di dalam kuil Buddha,” kata Jashim Uddin, wakil kepala polisi Bandarban dikutip dari Guardian.

Peristiwa ini merupakan yang terakhir dari sejumlah kasus pembunuhan terhadap kelompok minoritas agama, aktivis sekuler dan akademisi.

Sejak tahun lalu lebih dari 20 orang tewas yang diduga dilakukan oleh Islamis.

Polisi mengatakan Maung Shue U Chak tampaknya telah diserang oleh setidaknya empat orang di kuil di Baisharii yang terletak di desa Naikkhangchhari, sekitar 338 kilometer tenggara dari ibukota, Dhaka.

“Kami melihat jejak kaki manusia di kuil dan menemukan bahwa empat sampai lima orang masuk ke halaman,” sambung Udin.

Polisi juga mengatakan mereka tidak tahu motif di belakang pembunuhan itu dan  belum ada tersangka yang ditangkap.

Sebelumnya, pada April lalu serangkaian pembunuhan terjadi terhadap dua aktivis gay terkenal, seorang mahasiswa hukum dan seorang profesor di sebuah universitas.

Februari lalu, seorang pendeta Hindu dipenggal di wilayah utara Bangladesh.

Kelompok yang menamakan diri Negara Islam ISIS dan grup militan Bangladesh yang berafiliasi dengan al-Qaeda mengaku mereka telah melakukan sejumlah pembunuhan.

ISIS juga mengatakan melakukan serangan terhadap masjid Muslim Syiah dan tempat suci serta pembunuhan dua orang asing – seorang warga Italia yang merupakan pekerja kemanusiaan dan seorang ahli pertanian warga negara Jepang, pada tahun lalu.

Awal bulan ini, Singapura telah mendeportasi delapan warga Bangladesh dan mengatakan mereka merupakan kelompok yang mendirikan kelompok yang disebut Negara Islam Bangladesh ISB pada Maret lalu dan merencanakan serangan di negara mereka.
Bagaimanapun pemerintah Bangladesh membantah kehadiran ISIS di negara mereka.

Bangladesh yang memiliki populasi mayoritas Muslim ini secara resmi merupakan negara sekuler tetapi kritikus mengatakan pemerintah telah gagal untuk mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi peningkatan serangan terhadap minoritas.

Related posts