BABAT POST – Shopping atau belanja kerap dianggap sebagai hobi kaum hawa. Sebaliknya, pria disebut-sebut tipe shopper yang lebih simpel. Benarkah?
Kalap berbelanja sudah dianggap jadi masalah umum wanita. Sampai-sampai banyak meme beredar di sosial media yang menunjukkan betapa rumitnya rute belanja wanita.
Kaum hawa cenderung bisa mengunjungi lebih dari satu toko dalam satu kali belanja. Barang belanjaannya pun sangat mungkin melenceng dari daftar belanja yang dibawa.
Gambaran berkebalikan kerap disematkan pada pria. Jika “kepepet” harus membeli sesuatu, mereka disebut akan pergi ke satu tempat saja lalu pulang tanpa mampir atau melirik toko sebelah.
Nah, kini stereotype soal gaya belanja wanita dan pria rasanya harus segera dihapus atau minimal direvisi. Salah satu rujukan yang bisa dipakai adalah survei BudgetSenseApp.com pada 2015.
Seperti dikutip dari situs web Dailymail, survei terhadap 1.000 warga Amerika Serikat itu mendapati, rata-rata pria dalam sepekan berbelanja 30 menit lebih lama ketimbang perempuan. Data survei menyebut, rata-rata waktu belanja wanita adalah 2,5 jam per pekan.
Lalu, survei itu mendapati pula bugdet belanja pakaian pria lebih mahal dibanding perempuan. Jika wanita rata-rata menghabiskan Rp 1 juta per bulan untuk membeli pakaian, pria mau merogoh tambahan Rp 130.000 lagi untuk urusan pakaian ini.
Namun, setidaknya ada satu persamaan antara pria dan wanita ketika berbelanja. Mereka—sekitar 62 persen—sama-sama memilih belanja sendirian ketimbang ditemani teman atau kerabat.
Bagaimana dengan belanja online? Ternyata kecenderungan pria berbelanja online dua kali lipat lebih tinggi dibanding wanita. Alasannya, banyak pria enggan berjalan kaki dari satu toko ke toko lain saat berbelanja.
Belanja cerdas
Survei tersebut bisa jadi salah satu bukti bahwa belanja bisa jadi hobi siapa saja tanpa pandang gender. Hobi ini pun tak perlu merisaukan hati Anda.
Selama tahu pasti kapan dan berapa budget yang pas, kemungkinan rekening bobol karena kalap belanja bisa dihindari. Untuk menghindari dompet kempes, sebaiknya periksa seksama isi lemari dan rumah sebelum berbelanja.
Tentukan barang yang perlu dibeli. Jangan sampai Anda membeli barang tak berguna yang akhirnya hanya menumpuk di pojok ruangan atau malah di gudang.
Jika daftar belanja telah di tangan, selanjutnya tentukan prioritas. Ingat, tak semua barang perlu dibeli sekaligus.
Halau godaan memaksa diri membeli semua barang yang—semata—diinginkan sampai menguras isi tabungan. Akan lebih bijak jika Anda memeriksa ulang pengeluaran rutin sebelum menyisipkan budget belanja.
Namun, jika ternyata semua daftar tersebut masuk kategori penting, bisa saja Anda membeli menggunakan cicilan kartu kredit. Hanya saja, perlu diingat bahwa penggunaan kredit bisa mendatangkan petaka jika tak diatur pemakaiannya.
Untuk tak menjadikan belanja laiknya pepatah “besar pasak daripada tiang”, bisa dicoba mencari promo cicilan dengan bunga nol persen untuk pembayaran memakai kartu kredit. Pastikan barang yang dibeli memakai kartu kredit ini memang benar penting dan diperlukan.
Belanja online juga bisa jadi salah satu trik hemat belanja. Anda tak perlu mengeluarkan ongkos bensin atau taksi ke pusat pertokoan. Waktu belanja juga otomatis terpotong karena tak perlu bermacet ria di jalanan kota. Terlebih lagi, kini banyak situs belanja online menawarkan promo potongan harga. Situs web mataharimall.com, misalnya, sedang menggelar program promo “Gw Mau Tobat” mulai 11 sampai 13 Mei 2016.
Kalau Anda sedang membutuhkan sepatu, baju, atau aksesoris fashion terbaru, cukup masukkan kode voucher “TOBAT15” untuk mendapatkan potongan harga 15 persen. Produk lain juga punya peluang mendapatkan promo sama, dengan kode tersendiri.
Bila cermat memanfaatkan peluang penawaran seperti itu, belanja bisa tetap jalan, anggaran pun tak lalu jebol.