Mobil Canggih Tanpa Supir yang Rawan Penyalahgunaan dan Peretasan

BABAT POST – Tidak hanya membuat hidup manusia lebih mudah dan nyaman, teknologi mobil tanpa supir diyakini dapat membuat pengguna lebih aman dalam berkendara.

Berkat elemen teknologi yang menyertainya, seperti kamera, radar, dan sonar, mobil tanpa sopir memiliki kemampuan untuk menghindar dari berbagai rintangan. Mobil bisa menghindar dari mobil lain, pohon, dan juga tembok yang ada di depan atau belakangnya.

Hal ini membuat sejumlah perusahaan teknologi seperti Google dan Baidu sibuk mengembangkan mobil tanpa sopir (driverless car) yang sanggup menyetir sendiri tanpa butuh bantuan manusia.

Teknologi ini sepintas terdengar praktis, namun bukannya tanpa konsekuensi.

Selain faktor keamanan, hal lain yang juga dikhawatirkan adalah soal “penyalahgunaan” oleh para penumpang nakal, seperti diutarakan pendiri grup konsultasi Canadian Automated Vehicle Center of Excellence, Barrie Kirk.

Berita Terkait :  Cara Download dan Menggunakan Gmaps Offline

“Saya memprediksi bahwa, begitu komputer yang menyetir, maka kegiatan seks dalam mobil bakal meningkat jauh,” kata Kirk, sebagaimana dilansir The Mirror, Jumat (6/5/2016).

Tentu, bersenggama dalam mobil yang tengah berjalan merupakan kegiatan yang berbahaya. Bukan cuma buat privasi, namun juga keamanan dan keselamatan.

Ini terutama berlaku untuk mobil-mobil yang belum sepenuhnya bisa menyetir sendiri (semi-driverless) dan tetap butuh kendali manusia, seperti misalnya mobil listrik Model S dari Tesla yang menyediakan fitur auto-pilot.

Para pemilik mobil semi-driverless selama ini diketahui cenderung terlalu percaya dan memanfaatkan fitur autopilot untuk menyetir kendaraan selagi mereka melakukan kegiatan lain, mulai dari membaca koran, sikat gigi, hingga tidur siang di dalam mobil.

Berita Terkait :  Mahasiswa Unpad ciptakan teknologi powerbank baru

Tesla menjanjikan mobil listrik bikinannya akan sepenuhnya driverless alias bisa menyetir sendiri dalam waktu dua tahun ke depan. Ketika itu terjadi, bukan tak mungkin ramalan Kirk di atas bakal menjadi kenyataan.

Hal yang sama juga diungkapkan firma keamanan jaringan asal AS Mission Secure Inc (MSi) dan perusahaan robotik Perrone Robotics Inc, teknologi yang ada di mobil tersebut, sama sistem komputer lainnya, bisa saja disusupi oleh peretas atau hacker.

Tujuannya bukan untuk mengambil data yang ada di sistem kendaraan. Akan tetapi, peretas bisa saja membuat mobil mengalami kecelakaan.

“Salah satu skenario penyerangan memaksa mobil untuk berakselerasi, daripada mengerem, meski sistem penghindar rintangan mendeteksi ada objek di depan mobil,” tulis MSi dalam laporannya.

Berita Terkait :  Kebobolan akun, Harus Lebih Waspada Bagi Pengguna Yahoo

“Mobil tidak menurunkan kecepatannya, mobil akan mengenai objek tersebut dengan kecepatan tinggi, mengakibatkan kerusakan kepada mobil, juga mengancam hidup dan keselamatan pengendara,” lanjut perusahaan tersebut.

Ancaman peretasan itu memang mengerikan. Akan tetapi, menurut kedua perusahaan tersebut, perusahan otomotif sudah mengetahui adanya ancaman peretas itu. Dikatakan, perusahaan otomotif sedang mengembangkan sistem keamanan agar bisa terhindar dari peretas.

Mobil dengan teknologi ini sendiri dikatakan tidak akan hadir dalam waktu dekat ini. Dibutuhkan setidaknya lima tahun sebelum manusia bisa menikmati mobil canggih ini.

Related posts