Kenali Gejala-gejala Pingsan Berikut ini

BABAT POST – Kondisi yang memiliki istilah medis ‘sinkop’ ini termasuk kondisi yang umum terjadi. Diperkirakan sekitar dua dari lima orang pernah mengalaminya.

Secara umum, pingsan cenderung dialami oleh orang-orang sebelum usia 40 tahun. Sedangkan pingsan yang dialami setelah berusia 40 tahun kemungkinan mengindikasikan masalah kesehatan yang serius.

Read More

Pingsan merupakan kehilangan kesadaran secara mendadak akibat penurunan aliran darah ke otak. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang pingsan.

Kondisi yang bisa menyebabkan pingsan antara lain gangguan jantung, misalnya irama jantung tidak teratur, kejang, kadar gula darah rendah, anemia, dan masalah pada sistem saraf yang mengatur tekanan darah.

Berita Terkait :  Problem Miss V berikut ini telah bikin kualitas hidup wanita menurun drastis, baca yuk

Pingsan adalah hal yang biasa, bahkan bisa dialami oleh orang yang sehat, anak-anak, dan orang lanjut usia. Episode pingsan juga bisa berlangsung singkat, dalam beberapa menit orang yang pingsan sudah sadar kembali.

Meski begitu, ada beberapa gejala pingsan yang harus diwaspadai:

– Tidak ada gejala sebelumnya, atau denyut jantung yang tidak beraturan, karena ini bisa berarti penyebabnya gangguan jantung dan butuh pertolongan medis segera.

– Pingsan saat berolahraga. Walau seringkali tidak serius, tapi kondisi itu juga bisa jadi gejala gangguan jantung yang tak bergejala.

– Ukuran bola mata tidak sama, ini bisa jadi tanda bahaya adalah tekanan di otak dari stroke, trauma, atau tumor.

Berita Terkait :  CEO BMW mendadak pingsan di pameran mobil

– Sakit kepala berat, ini bisa menandakan migrain atau stroke.

– Penglihatan ganda, juga menandakan stroke, migrain, atau stroke.

– Nyeri perut atau punggung sebelum pingsan, bisa jadi tanda aneurisme aorta atau dinding pembuluh darah yang langsung terhubung ke jantung mulai robek.

Faktor Penyebab Pingsan

Pingsan bisa terjadi saat tekanan darah mendadak turun yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke otak. Hal inilah yang menyebabkan otak kekurangan oksigen.

Penurunan aliran darah ini biasanya akan langsung diseimbangkan oleh tubuh secara otomatis. Tetapi jika proses penyesuaian tersebut memakan waktu terlalu lama, Anda akan berpotensi mengalami pingsan. Penyebab di balik penurunan aliran darah ke otak bisa beragam, misalnya:

Malafungsi yang bersifat sementara pada sistem saraf otonom, yaitu sistem saraf yang mengendalikan fungsi otonom (tidak dapat dikendalikan secara sadar atau seperti otomatis) tubuh (seperti detak jantung dan tekanan darah).

Berita Terkait :  Awas Penyakit Kronis Intai Mereka yang Kerja Terlalu Lama

Ini merupakan penyebab di balik sebagian besar kasus pingsan. Gangguan fungsi ini dapat dipicu oleh stres, rasa sakit yang terjadi tiba-tiba, berdiri terlalu lama, tertawa, serta bersin.
Tekanan darah yang mendadak turun, misalnya karena terlalu cepat berdiri dari posisi duduk atau tidur, diabetes, dehidrasi, gangguan saraf, serta obat-obatan (misalnya, obat anti-hipertensi atau antikonvulsan).

Gangguan jantung. Kondisi ini bisa mengganggu kelancaran aliran darah ke otak.

Kejang, terutama kejang anosik refleks. Jenis kejang ini lebih sering dialami oleh anak-anak, khususnya saat mereka menangis kejer.

Related posts