MENPORA Ucapkan Selamat Atas Kesuksesan Film 05:55 dalam Global Short Film Awards 2016 di New York

BABAT POST – Film pendek berjudul “05:55”, karya komunitas film independen Yogyakarta, Montase, menjadi salah satu pemenang dalam Global Short Film (GSF) Awards 2016 yang diadakan di New York, Amerika Serikat pada akhir minggu lalu.

05:55 menjadi pemenang dalam kategori Best Cinematography.

Hal itu diterangkan oleh Acting Consul General pada Konsulat Jenderal RI di New York, Benny YP Siahaan, kepada Antara London, Senin (2/5/2016) WIB.

Film karya Tiara Kristiningtyas dan Mohammad Azri ini bercerita tentang saat-saat sebelum gempa terjadi di Yogyakarta pada 2006, yang meluluhlantakkan hampir sebagian besar bangunan di Yogyakarta dan sekitarnya serta menelan ribuan korban jiwa.

Film yang sudah beberapa kali menang di berbagai festival film di Tanah Air ini ditampilkan dengan format hitam putih dan tanpa dialog sama sekali.

Namun, berbagai sudut pengambilan gambar mampu merekam kuat potret keseharian masyarakat Yogyakarta yang berubah 160 derajat ketika gempa memorakporandakan sendi-sendi kehidupan mereka.

Kekuatan sinematografi film ini mampu mengalahkan para finalis lain dari 56 negara.

GSF Awards 2016, yang diselenggarakan di Bow Tie Chelsea Cinemas, 260 West 23rd Street, New York, dihadiri para warga lokal pencinta film serta perwakilan Konsulat Jenderal RI di New York sebagai bentuk dukungan terhadap sineas Indonesia.

Berbagai tanggapan positif datang dari para pengunjung.

Para pemenang GSF Awards 2016 dari berbagai kategori akan diundang ke Cannes Film Festival 2016 pada 21 Mei 2016 di Cannes, Perancis.

Di Cannes, akan ada presentasi penghargaan secara resmi dan sejumlah gala dinner untuk mereka.

Atas prestasi tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengucapkan selamat.

“Wah, selamat dong kalau begitu. Saya kira yang begitu itu kita perlu apresiasi, kita fasilitasi. Sineas-sineas yang hebat itu harus muncul ke permukaan dan kita harus support,” ungkap Imam saat menghadiri gala premiere film Mars di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).

Imam mengatakan bahwa pemerintah menyadari kurangnya fasilitas yang memadai bagi sineas Indonesia.

“Karena bisa jadi pihak lain memberi penilaian yang baik, cuma karena kurang fasilitas mungkin, kurangnya dukungan. Jadi saya rasa pemerintah lewat Kemenpora maupun Bekraf harus memberi ruang dan dukungan yang memadai kepada sineas kita,” ujarnya.

Ia juga berharap bisa bertemu para sineas pembuat film pendek “05.55” yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

“Selamat, saya senang sekali dan sewaktu-waktu saya harus ketemu,” kata Imam.

Related posts