Begini Puisi Nicholas Saputra di AADC 2 yang bikin para cewek baper

Babatpost.com – Begini Puisi Nicholas Saputra di AADC 2 yang bikin para cewek baper, Ada dua film yang sedang di perbincangkan saat pemutarannya hari minggu ini. Yang pertama adalah Captain America Civil War dan yang kedua adalah movie legendaris garapan Indonesia yaitu Ada APa Dengan Cinta 2 (AADC 2). Dimana film ini juga sangat ditunggu puluhan ribu penggemarnya hingga rela ngantri panjang banget. pada sekuel pertamnaya Rangga (Nicholas Saputra) adalah seseorang yang puitis, dan hal tersebut tetap sama dengan apa yang terjadi di AADC 2 ini.

Masih ingat di film AADC, Rangga menggunakan puisi Ada Apa dengan Cinta? untuk menuangkan perasaannya pada Cinta? Berikut puisi yang dituliskan Rangga.

Read More

Ada Apa Dengan Cinta?

perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karna cinta
digenangi air racun jingga adalah wajahmu
seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan

ada apa dengannya
meninggalkan hati untuk dicaci
lalu sekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa

ada apa dengan cinta
tapi aku pasti akan kembali
dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya.
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu,itu saja.

Cinta tetap di Jakarta. Sementara Rangga masih di New York dengan kedai kopi miliknya. Pikirannya tidak fokus dan gelisah. Banyak yang menggelayut dalam pikirannya.

Rupanya, jalinan asmara Cinta dan Rangga tak mulus. Sempat bertemu kembali di New York, mereka berpisah pada tahun 2006 tanpa alasan yang jelas. Rangga memutuskan Cinta hanya lewat secarik surat tanpa membeberkan alasannya. Cinta marah. Perasaan Rangga tak terbendung. Berikut puisi yang ditulis Ranngga untuk Cinta di film AADC 2.

Batas

Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa

Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota,  bilik penjara, dan kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta

Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata
Begitu pula rindu. Antara pulau dan seorang petualang yang gila
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang

Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya
Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur
Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi

Related posts