Apa Strategi PLT Walikota Jakut dalam Menuntaskan Tugas Rumah Rustam Effendi?

BABAT POST – Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi kini menjadi pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara setelah Rustam Effendi mundur dari jabatannya.

Bagaimana strategi Wahyu menyelesaikan banyaknya PR sepeninggalan Rustam?

Ditemui di ruang kerjanya, Kamis (28/4/2016), Wahyu mengatakan bahwa ia akan mengutamakan kerja tim untuk menyelesaikan berbagai program kerja di Jakarta Utara.

“Ya seperti yang saya tekankan, kita kerja tim. Kalau kerja sendiri kan (berat). Tim sekarang kan sudah dibentuk oleh pendahulunya, nah sekarang kita tinggal lanjutkan,” kata Wahyu, kepada Kompas.com dan wartawan lainnya, Kamis (28/4/2016).
Wahyu menyatakan, pekerjaan rumah Pemkot Jakarta Utara bukan hanya penertiban kawasan kumuh.

Menurut Wahyu, Pemkot Jakut juga akan menjalankan program 5T yang dicanangkan Pemprov DKI.

“Yang jelas itu lima T. Enggak usah Jakarta Utara, semua Provinsi Jakarta melakukan itu (5T). Jadi tertib hunian, kaki lima, sampah, berlalu lintas, demo. Itu semuanya kita lakukan,” ujar Wahyu.

Ditanya mengenai kesiapannya melanjutkan program peninggalan Rustam, Wahyu menegaskan bahwa tidak ada alasan baginya untuk menolak.

“Selaku aparatur sipil sejak awal kita melamar itu sudah tanda tangan, siap di tempatkan di mana aja,” jawabnya.

Menurut Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, program kerja di Jakarta Utara masih ada yang belum terselesaikan.

“Oh banyak, banyak. Jakarta Utara di bidang kebersihan, mengatasi banjir, kemudian penataan wilayah kumuh. Di kolong tol juga banyak yang harus kita kerjakan,” kata Rustam, di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/4/2016).

Meski begitu, Rustam telah menyatakan pengunduran dirinya. Rustam pun menyebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menyetujui pengunduran dirinya.

“Pak Gubernur (bilang) oke, enggak apa-apa, nanti saya coba carikan plt (pelaksana tugas)-nya,” ujar Rustam.

Ahok sebelumnya menyebut Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Hariadi akan menggantikan sementara posisi wali kota Jakarta Utara. Namun, dia masih menunggu proses seleksi jabatan.

“Kan sekarang masih proses seleksi eselon II. Penggantinya mungkin sementara wakil-nya dulu yang jadi plt (pelaksana tugas),” kata Ahok di RPTRA Mawar, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2016).

Proses pemilihan wali kota, kata dia, berbeda dengan kepala dinas dan pejabat lainnya. DPRD juga harus sepakat dengan pejabat yang ditunjuk menjabat wali kota.

“Sebetulnya, kalau baca yang betul, DPRD hanya memberikan rekomendasi, semua keputusan ada di saya,” kata Ahok.

Related posts