3 Perbedaan Senam Biasa dan Senam Saraf

Cegah Kepikunan Lansia Dengan Senam Otak
Cegah Kepikunan Lansia Dengan Senam Otak

BABAT POST – Mungkin anda merasa aneh kalau dokter menyarankan olahraga sebagai alternatif penyembuhan yang efektif. Sudah terlanjur menjadi watak orang Indonesia yang mengira bahwa kesembuhan bisa didapat dari obat.

Dengan bergabung di pusat kebugaran, latihan Anda akan lebih terarah dengan bantuan seorang instruktur. Selain itu, banyaknya rekan yang bersemangat berlatih membuat Anda merasa tidak sendiri dalam mencapai tujuan kesehatan. Bagi Anda yang tidak memiliki cukup waktu pergi ke pusat kebugaran, senam aerobik juga dapat juga dilakukan di rumah.

Pada dasarnya, senam meliputi pemanasan, gerakan inti, dan pendinginan. Namun pada senam saraf, ada beberapa gerakan tambahan yang dapat memperbaiki serta meningkatkan fungsi kognitif saraf (memori, atensi, persepsi dan emosi).

Begitu disampaikan pakar olahraga, dr Ade Jeanne D.L Tobing, SpKO, saat temu media beberapa waktu lalu, ditulis Kamis (28/4/2016).

“Selain melatih ketahanan jantung, senam saraf juga berguna untuk memelihara kesehatan paru dan melatih fleksibilitas dan keimbangan,” katanya.

Jadi, gerakan seperti apa yang dapat meningkatkan kesehatan saraf? Menurut Ade, gerakan khusus seperti :

1. Cross crawl

Latihan menyilangkan tangan kaki ini dapat dilakukan dengan mudah, bahkan ketika Anda sedang duduk di kantor.

2. Lazy eight

Sambil melangkah, tangan kanan melukis angka delapan miring dengan jari jempol. Mata mengikuti arah gerak jari jempol tersebut. Kepala tidak bergerak. Lanjutkan dengan yang kiri.

3. Eye movement

Menurut hasil penelitian, melihat aktivitas elektrik otak dihubungkan dengan gerakan mata (untuk proses kognitif persepsi, memori, atensi serta koordinasi.

Latihan ini, kata Ade dapat dilakukan setiap hari, selama 6-15 detik dan lama latihan sekitar 10-15 menit. Selamat mencoba.

Jika Anda sudah lama tidak melakukan olahraga rutin dan ingin melakukan senam, mulailah dengan durasi dan intensitas ringan, seperti melakukan gerakan lima menit di pagi hari, kemudian 2-3 hari berikutnya meningkat menjadi 10 menit, dan seterusnya. Namun jika Anda mengidap sakit kronis, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum berolahraga. Sebagai contoh, jika Anda mengidap artritis, Anda perlu menanyakan bagaimana agar tetap dapat melakukan senam aerobik tanpa melakukan gerakan yang menekan sendi.

Tidak ada kata terlambat. Apa pun tujuan Anda, mulai dari menurunkan berat badan, membuat tubuh tetap sehat, hingga mengurangi risiko stres, senam aerobik dapat memberikan manfaat jika dilakukan secara rutin dan teratur.

Related posts