Kewalahan hadapi Abu Sayyaf, Pemerintah FIlipina malah minta bantuan pemberontak

Babatpost.com – Kewalahan hadapi Abu Sayyaf, Pemerintah FIlipina malah minta bantuan pemberontak, Militer Filipina tampaknya harus lebih bersabar dalam menjalankan strategi untuk menumpas Kelompok militan Abu Sayyaf di daerah selatan Negaranya. Pasalnya dalam beberapa kali serangan mereka malah kalah dan menimbulkan korban dari pihak mereka sendiri. Namun mereka tetep kukuh dengan bahwa tidak butuh bantuan dari luar negeri.

Ya, negara tetangga seperti Indonesia contohnya. Sudah berulang kali pemerintah dan militer Indonesia menyatakan siap terjun ke Filipina Selatan, untuk membantu penumpasan Abu Sayyaf, sekaligus membebaskan para sandera, terutama sandera warga negara Indonesia (WNI).

Read More

Di sisi lain ketika Filipina kewalahan, justru muncul seruan dari politisi Filipina dari Partai Liberal, Manuel “Mar” Roxas II, untuk meminta bantuan dua kubu pemberontak Filipina Selatan, Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan Front Nasional Pembebasan Moro (MNLF).

“Saya memanggil rekan-rekan kami dalam proses perdamaian, MNLF dan MILF. Ini kesempatan bagi kalian untuk menunjukkan bahwa kalian adalah warga Filipina yang cinta damai, warga yang menganggap bahwa kejahatan mengerikan (militan Abu Sayyaf) tak punya tempat di negara kita,” seru Roxas.

“Kita semua harus menggabungkan diri demi tujuan kita, demi filosofi-filosofi politik, serta urusan bela negara. Tiada ruang untuk kebrutalan yang sudah kita lihat telah dilakukan Abu Sayyaf,” imbuh kandidat Presiden Filipina jelang Pemilihan Juni 2016 mendatang itu, diwartakan Philstar, Rabu (27/4/2016).

Adapun secara terpisah, salah satu senator yang juga kandidat Presiden Filipina lainnya, Ralph Recto menyatakan, isu Abu Sayyaf harus dijadikan problem paling utama untuk ditangani secara lebih serius oleh Presiden Filipina berikutnya.

“Presiden berikutnya harus serius memburu kelompok kejam ini. Dia harus mendata kelompok penjahat yang harus dimusnahkan dan tanpa diragukan lagi, Abu Sayyaf harus berada di daftar teratas,” timpal Recto.

“Pemimpin berikutnya juga tidak harus minta tolong kelompok lainnya untuk melumpuhkan (Abu Sayyaf). Kelompok ini sudah sejak lama mewakili diri mereka sendiri,” tandasnya.

Related posts