BABAT POST – Mitsubishi Motors Corporation (MMC) tengah menjadi sorotan terkait kasus ketidaksesuaian pengujian konsumsi bahan bakar pada empat produk yang diproduksi oleh mereka, yaitu eK Wagon dan eK Space, serta Dayz dan Dayz Rooz yang diproduksi oleh MMC dan dipasok kepada Nissan Motors Corporation (NM) sejak 2013.
Kejanggalan ini ditemukan saat NM yang mendapat pasokan mobil dari MMC memeriksa angka konsumsi bahan bakar dari kendaraan terkait untuk referensi mereka, dan menemukan deviasi dari figur tersebut. NM kemudian meminta MMC untuk meninjau nilai running resistance yang telah diatur oleh MMC saat melakukan pengujian awal.
Dalam investigasi internal berdasarkan permintaan tersebut, didapati adanya ketidaksesuaian yang dilakukan MMC, di mana MMC mempergunakan nilai running resistance dalam pengujian, yang memberikan angka konsumsi bahan bakar yang lebih menguntungkan dari angka sesungguhnya.
Dan pada hari ini, Selasa (26/4/2016) Mitsubishi Motors Corporation (MMC) mengumumkan telah membentuk komite khusus. Tugasnya untuk menginvestigasi kasus manipulasi data uji bahan bakar minyak (BBM) yang melanda 625.00 unit kei car produksi Mitsubishi dan ikut dijual Nissan di Jepang.
Keterangan yang dimuat di situs resmi Mitsubishi, Selasa (26/4/2016), menjelaskan, komite tersebut beranggotakan orang luar Mitsubishi. Hal itu dilakukan agar semuanya berjalan netral alias tidak ada kecurangan lagi.
“Dewan direksi memutuskan untuk membentuk komite penyelidikan khusus dalam hal ini, semuanya terdiri dari para ahli eksternal,” tulis Mitsubishi.
Para ahli eksternal ini bukan dari kalangan otomotif, melainkan para pengacara ternama asal Jepang. Anggotanya, terdiri dari Keiichi Watanabe yang menjadi ketua komite, dibantu Yoshiro Sakata dan Genta Yoshino. Semuanya mantan jaksa dan sekarang bekerja sebagai pengacara di kantor Ginza Chuo.
Tugasnya, selain menginvestigasi fakta uji BBM pada model Mitsubishi ek Wagon, Ek Space dan Nissan Day serta Dayz Roox, mereka siap memberikan rekomendasi serta saran untuk mencegah kasus serupa terjadi di pabrikan mobil lain.
Meski belum tahu sampai kapan penyelidikannya berlangsung, tetapi Mitsubishi berjanji akan mengumumkan hasil investigasi tersebut kepada masyarakat luas secara terbuka atau tanpa ada satu pun yang ditutupi.