BABAT POST – Berkendara dengan Yamaha N-Max memang membuat seseorang tampil berbeda. Bentuk lebih besar, dan posisi duduk lebih leluasa.
Begitu dahsyatnya aura Yamaha NMAX, tak hanya pegawai kantoran dan penghobi yang gandrung. Driver ojek online pun tertarik menggunakannya sebagai sepeda motor pekerja. Saking banyaknya, mereka membuat wadah untuk ajang berbagi dalam GOMAX, alias Go-Jek NMAX.
Komunitas yang berdiri sejak September 2015 itu kini beranggotakan lebih 70 orang. Tentu saja, semuanya adalah driver Go-Jek dan menggantungkan hidup dari jasa layanan antar. Komunitas ini menampung driver Go-Jek pengguna NMAX di Jabodetabek.
”Awalnya 15 motor, tapi sekarang sudah 70 motor. Itu belum semua, masih banyak yang belum gabung, dan kami masih membuka untuk para driver pengguna NMAX yang ingin gabung,” kata Ade Rahman, Wakil Ketua GOMAX ketika ditemui Otomania di Sentul, (24/4/2016).
Ade pun bercerita, bahwa kebanyakan anggota komunitas menjual motor lamanya buat DP (uang muka), lalu nyicil NMAX. Jumlah cicilan menjadi tak begitu berat, karena DP yang digelontor lumayan besar hasil dari penjualan motor sebelumnya.
Namun, mereka yang merupakan driver GoJek dari Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi ini menampik bahwa mereka menggunakan skutik besar Yamaha itu untuk gaya-gayaan.
“Kami enggak maksud gaya-gayaan, sama dengan motor yang lain. Samalah,” sanggah Ade Rahman, salah satu founder Gomaxx.
Cerita unik pun datang selama para pengojek online ini ”narik” menggunakan NMAX. Banyak penumpang puas, bahkan tak sedikit yang mempertanyakan motif. ”Ada yang nanya, apa nggak sayang pakai NMAX? Buat kami tidak ada bedanya dengan motor lain, malah ini lebih nyaman,” kata Ade.
Pakai nmax ini untuk kenyamanan penumpang, selain itu dengan pertamax full Rp 40 ribu bisa anter penumpang hingga 8 kali, irit, motor lain bisa lebih boros.
Sama halnya dengan komunitas lainnya, GOMAX juga punya kegiatan rutin seperti nonton bareng, kopi darat (kopdar), sampai touring. Agenda kopdar biasanya dilakukan sebulan sekali di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
”Disisihin waktu satu hari tidak masalah. Istilahnya nggak nge-bid (ambil pesanan) sehari nggak bakal miskin juga,” kata Ade sambil tertawa.