BABAT POST – Walaupun masih berusia 30 tahun namun Deputi Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mempunyai peran yang nyaris melampaui raja. Para diplomat pun menjulukinya “Mr Everything”.
Julukan itu diberikan karena Mohammed telah memegang berbagai peran yang tidak lazim untuk orang muda seusianya, usia yang sangat muda itu.
Ia menjabat Wakil Perdana Menteri Kedua, Menteri Pertahanan, Ketua Mahkamah Kerajaan, dan Penasihat Khusus Pelayan Dua UrusanTanah Suci.
Pada 29 April 2015 Muhammed ditunjuk sebagai Deputi Putra Mahkota oleh Raja Salman, ayahnya. Dia adalah anggota Dinasti Saud.
Mohammed juga menjabat Ketua Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan. Dalam konteks perannya itu, sidang dewan kabinet Arab Saudi, Senin (25/4/2016), menyetujui Visi Arab Saudi 2030.
Visi yang dirancang Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan itu diarahkan untuk melepaskan Arab Saudi dari ketergantung pada minyak di tahun 20130.
“Kami semua telah mengembangkan kecanduan minyak di Arab Saudi dan ini berbahaya serta menghambat pembangunan dalam tahun-tahun terakhir,” kata Mohammed kepada Al-Arabia.
Mohammed berada di balik reformasi atau estrukturisasi ekonomi. Peran menonjol itu menjadikan dia terbilang di dalam daftar tokoh-tokoh paling berpengaruh di Arab Saudi.
Pangeran Mohammed, yang tampaknya dipersiapkan menjadi pemimpin berikutnya Arab Saudi, juga berperan dalam urusan militer. Hal itu karena jabatannya sebagai Menteri Pertahanan.
Frederic Wehrey dari Carnegie Endowment for International Peace di Washington DC, AS, mengatkan, sang pangeran telah mengumpulkan “kekuasaan dan pengaruh yang luar biasa dan sangat cepat”.
Hal itu karena ayahnya naik takhta tahun lalu setelah kematian Raja Abdullah. “Dia jelas sangat cemerlang, sangat cerdas”. Mohammed juga memimpin perusahaan minyak negara, Saudi Aramco.
Seorang diplomat Barat mengatakan, Mohammed bahkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Raja Salman yang pada 2016 ini memasuki usia 81 tahun.
Mohammed also chairs a body overseeing state oil giant Saudi Aramco.
Bloomberg Businessweek mengatakan, sang pangeran bekerja 16 jam sehari. Ia mendapat inspirasi dari buku-buku Winston Churchill dan buku “The Art of War” karya Sun Tzu.
Pada Senin (25/4/2016), ia berdiri di depan wartawan, dan umumnya wartawan asing. Ia melayani dengan baik semua pertanyaan pekerja media dalam waktu setidaknya 50 menit.
Segala keputusan penting berkaitan dengan kehidupan Arab Saudi ke depannya kini berada di pundak Pangeran Muhammad. Oleh para diplomat ia dijuluki “Mr Everything”.