Babatpost.com – Sembara Oktafian, sandera yang diculik Abu Sayyaf itu sudah dirumah, Asminandar seorang ibu yang sudah beranjak tua itu terus menangis didepan rumahnya semabri menunggu kedatangan sang anak. Asminandar adalah ibu dari salah satu sandera yang diculik oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina yagn bernama Sembara Oktafian.
PT Global Trans Energy International tempat Sembara Oktafian bekerja dan Kementerian Luar Negeri Indonesia sebelumnya telah mengabarkan jika pria lajang yang berkerja sebagai second enginer di kapal tunda Henry tersebut akan tiba di Jakarta pada pukul 11.00 wib.
Sambil menunggu kedatangan anak ke empatnya tersebut, perempuan asal Padang Pariaman itu menggelar pengajian di ruang tamu rumah yang dihadiri tetangga dan keluarga dekat. Sambil berurai air mata, Asminadar terus membacakan ayat suci Alquran.
Baca juga : Sang Bos rela tebus sandera yang diculik Abu Sayyaf
Mendengar kabar Sembara sebentar lagi akan tiba di rumah, Asminadar yang mengenakan kerudung hitam pun langsung beranjak ke teras rumah.
Ia lantas berdiri di samping jalan Lorong 100, Koja, Jakarta Utara menunggu anaknya tiba.
Sekitar pukul 15.50 wib, mobil Toyata avanza hitam berhenti di depan rumahnya. Begitu diketahui yang turun adalah Sembara Oktafian, Asminadar langsung memeluknya.
Isak tangis mewarnai pertemuan antara Sembara dan ibunya tersebut. Setelah dipeluk, ia pun langsung membawa Sembara ke ruang tamu rumahnya.
“Alhamdullilah, setiap hari saya berdoa, semoga cepat sampai rumah, dan akhirnya sekarang sudah di rumah, alhamdullilah,” ujar Asminadar sambil berurai air mata.
Begitu turun dari mobil Sembara Oktafian tampak Sumringah dapat kembali ke rumahnya. Ia yang tiba mengenakan kaos hitam dan celana pendek bergaris langsung memeluk keluarga dekatmya yang telah menunggu di samping jalan depan rumahnya.
“Bara sudah di rumah ma,” ujarnya begitu turun dari mobil.
Dibalik legamnya kulit akibat sengatan matahari sembara tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya. Senyum sumringahnya terlihat saat diwawancarai awak media. Ia mengatakan setelah peristiwa yang menimpamya, ia sangat rindu bertemu keluarga.
“Saya kangen sekali dengan keluarga. Senang bisa berkumpul lagi semuanya,” ujarnya.
ā€ˇMenurutnya kejadian kemarin membuatnya trauma. Namun bukan berarti ia takut untuk kembali berlayar.