Berikut tiga alasan Jorge Lorenzo tinggalkan Yamaha, nomor tiga bikin gregetan

Babatpost.com – Berikut tiga alasan Jorge Lorenzo tinggalkan Yamaha, nomor tiga bikin gregetan, Juara dunia MotoGP 2015, Jorge Lorenzo tak akan memperkuat tim garpu tala pada musim depan. Lorenzo sepertinya memilih untuk mengakhiri karir bersama tim yang telah membesarkan namanya sejak tahun 2008 itu. Bos Yamaha Untuk MotoGP Lin Jarvis membeberkan pendapatnya yang membuat Jorge Lorenzo hengkang dari Yamaha.

Menurut Jarvis, itikad baik Yamaha untuk mempertahankan pembalap berjuluk X-Fuera itu sudah bertepuk sebelah tangan. “Ini seperti ketika Anda pergi ke diskotek dan Anda meminta seorang gadis untuk menari dan dia memilih pria di sebelah Anda,” kata Jarvis perihal keputusan Jorge Lorenzo.

Read More

Kesedihan pun dirasakan seluruh awak tim, tidak terkecuali Jarvis. Pasalnya, sudah 9 tahun Lorenzo menjadi bagian pabrikan asal Jepang tersebut. Terlebih, Jarvis menjadi sosok penting yang membawa pembalap 28 tahun tersebut ke timnya pada 2008 lalu. Selama memperkuat Yamaha, Lorenzo telah tiga kali merebut juara dunia MotoGP masing-masing pada 2010, 2012 dan 2015.

Berita Terkait :  Poin semakin jauh dengan Marquez, Rossi yakin masih bisa juara Dunia

Berikut tiga alasan Jorge Lorenzo meninggalkan Yamaha versi Jarvis.

1. Gaji

Persoalan gaji menjadi alasan utama kepindahan Lorenzo dari Yamaha. Bersama Ducati, Lorenzo bakal menerima bayaran sebesar Rp 370 miliar untuk dua musim balapan pada 2017 dan 2018. Sekarang, bersama Yamaha, Lorenzo mengantongi uang Rp 84 miliar. Demikian laporan yang dirilis Motorsprint baru-baru ini.

Pemasukan Lorenzo kalah dari Rossi dengan Rp 150 miliar bersama Yamaha. Selisih gaji dengan The Doctor diyakini Jarvis menjadi alasan utama Jorge Lorenzo pindah ke Ducati.

“Kami membuat proposal terbaik kami sebagai perusahaan dan Jorge jelas sedang mencari stimulus baru dan saya pikir mungkin ada tiga faktor yang membantunya membuat keputusan itu,” katanya.

Baca juga : Satu lagi alasan Jorge Lorenzo lebih pilih Ducati

“Dia mungkin punya proposal yang sangat baik, mungkin lebih baik daripada yang kami tawarkan—itu adalah faktor penting. Saya pikir Ducati saat ini motor yang sangat kompetitif, sehingga sangat berisiko bila Ducati tidak membuat perubahan.”

Berita Terkait :  Klasifikasi Kejuaraan Dunia MotoGP setelah balapan Assen GP 2023

2. Pembalap nomor 1

Selain itu, di Ducati, Lorenzo bakal menjadi pembalap nomor satu. Tidak seperti sekarang, di mana X-Fuera masih nomor dua di belakang Valentino Rossi yang berstatus pembalap nomor 1 Yamaha. Dan Jarvis menyadari hal tersebut.

Friksi dengan Rossi kerap terjadi. Bahkan, Rossi sempat menyeret nama Lorenzo di balik kegagalan menjadi juara dunia MotoGP musim lalu. VR46 menduga, Marc Marquez bersekongkol dengan Jorge Lorenzo menjegalnya menjadi juara dunia MotoGP.

“Dan selain itu, mungkin menjadi orang nomor satu di mungkin sesuatu yang menarik, jadi saya pikir itu mungkin alasan dia pindah.”

jorge vs rossi

3. Valentino Rossi

Faktor terakhir, menurut Jarvis, menjadi pertimbangan utama Lorenzo angkat koper ke Ducati. Di mata Jarvis, Jorge Lorenzomerasa selalu menjadi pembalap nomor dua di belakang Rossi meskipun sudah tiga kali memperkuat tim, yakni pada 2010, 2012, dan 2015.

Berita Terkait :  Rossi harapkan hal ini pada motor baru YZR-M1 2016

“Kami diperkuat pembalap papan atas selama bertahun-tahun. Jadi kami memiliki pengalaman untuk mengendalikan mereka berdua. Percayalah, sulit untuk menyatukan opini dua pembalap hebat ini. Tapi kami selalu memperlakukan mereka sangat adil. Dan kami akan terus melakukannya, sampai musim ini selesai.”

Yamaha, Jarvis mengatakan ia selalu memberikan paket motor yang kompetitif untuk Lorenzo dan Rossi. Tim juga menekankan pada Lorenzo, Yamaha selalu membuat program unggulan bagi kedua pembalap mereka. Tidak ada anak emas dalam kamus Yamaha.

“Saya tidak tahu apakah status nomor satu adalah penting, tetapi kita tidak bisa menawarkan itu karena kami memiliki dua pembalap top, di mana Rossi menjadi runner-up dan Lorenzo berpeluang menjadi juara dunia lagi tahun ini.”

“Mengubah paket bagi pembalap itu pilihan sulit dan saya percaya kami selalu memiliki hubungan yang harmonis dalam semua aspek, termasuk olahraga dan dari sisi manusia. Kami selalu sangat jujur dan saya puas Yamaha menempatkan paket terbaik mereka bersama-sama.”

Related posts