BABAT POST – Saat ini sebagian negara Eropa masih dikecam ketakutan menyusul maraknya aksi teror. Usai aksi di salah satu kota mode di dunia itu, aksi serupa juga terjadi di Brussels, Belgia.
Tak heran jika Perdana Menteri Prancis Minister Manuel meminta parlemen untuk memperpanjang masa darurat hingga Juli 2016. Prancis akan menjadi pusat perhatian dan keramaian dunia. Dan, inilah yang bakal jadi sasaran empuk kelompok militan mengacaukan pesta sepak bola empat tahunan Benua Biru tersebut.
Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan selama Piala Eropa berlangsung.
Pemerintah Perancis menyatakan keadaan darurat nasional sejak serangan teroris di Paris, 13 April 2016. Status tersebut direncanakan berakhir pada 26 Mei 2016.
Durasi tersebut dianggap masih kurang. Sebab, Perancis ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Eropa, yang berlangsung dari 10 Juni hingga 10 Juli 2016.
Ada pula Tour de France, yang dilaksanakan dari 2 Juli hingga 24 Juli 2016.
“Untuk acara sebesar ini, kami harus memastikan keamanan,” kata dia.
Pemerintah Perancis telah mengajukan rencana perpanjangan tersebut kepada parlemen. Anggota parlemen akan melakukan pemungutan suara untuk memutuskan.
“Keadaan darurat nasional memang tidak bisa permanen. Namun, demi peristiwa besar ini, kami memutuskan untuk memperpanjangnya,” tutur dia.
Untuk itu Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve akan mengajukan proposal untuk diajukan pada kabinet, Rabu (20/4/2016). “Kami mengusulkan untuk memperpanjang jangka waktu keadaan darurat dua bulan ke depan dan akan berakhir Mei,” kata Cazeneuve dilansir Channelnewsasia.
“Menghadapi ancaman yang begitu serius harus dihadapi dengan kekuatan dan kemungkinan akan di bawah kendali seorang hakim dan parlemen untuk merespon ancaman terorisme,” lanjut Cazeneuve.
Bahkan Cazeneuve berwacana memberlakukan tahanan rumah bagi orang-orang yang masuk daftar mencurigakan. Sejak masa darurat diberlakukan setidaknya sudah berhasil melakukan 3.500 pencarian dan hasilnya 400 orang mencurigakan telah ditangkap.
Perancis memang dikabarkan akan meningkatkan keamanan menjelang turnamen berlangsung. Salah satu contohnya adalah Stadion Stade de France yang bakal dijadikan tempat pembukaan.
Saat Piala Eropa berjalan, stadion tersebut akan dijaga oleh 1.200 petugas keamanan. Jumlah ini lebih banyak 30 persen dari kondisi normal.
Stade de France juga menjadi objek serangan teroris ketika Perancis dan Jerman melakukan uji coba pada November tahun lalu.