BABAT POST – Serangan pertama Taliban setelah mendeklarasikan niat untuk melakukan langkah ofensif musim semi memakan jumlah korban tewas yang cukup banyak dalam serangan bom bunuh diri dan kontak senjata di pusat kota Kabul kemarin.
Kantor Berita AFP, Rabu (20/4/2016), menyebut korban tewas tercatat mencapai 64 orang.
Dengan demikian, serangan Taliban ini menjadi yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di kota Kabul.
“Dengan penuh duka, kami mengumumkan sudah ada 64 korban tewas dan 347 terluka dalam serangan kemarin. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil,” kata juru bicara Kementerian Sediq Sediqqi kepada media.
Dalam berita awal disebutkan, kelompok Taliban menyerang kantor utama badan keamanan Afganistan di Kabul, Selasa (19/4/2016).
Serangan yang dilakukan dengan aksi bom bunuh diri menggunakan mobil serta tembakan senjata api terakhir dikabarkan telah menewaskan 30 orang.
Presiden Ashraf Ghani mengecam keras aksi teror itu. Seruan itu dibuat dalam pernyataan tertulis dari Istana Kepresidenan, yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari lokasi kejadian, di tengah Kota Kabul.
“Kami akan membalas setiap tetes darah yang tertumpah,” kata Presiden Afganistan Ashraf Ghani di akun Twitter-nya.
Kelompok Taliban menyerang kantor utama badan keamanan Afganistan di Kabul, Selasa (19/4/2016).
Serangan yang dilakukan dengan aksi bom bunuh diri menggunakan mobil serta tembakan senjata api, terakhir dikabarkan telah menewaskan 28 orang, dan melukai tak kurang dari 200 lainnya.
Dilaporkan, serangan itu diawali dengan sebuah bom bunuh diri yang diangkut mengunakan mobil, di tangah keramain kota pagi itu.
Selanjutnya, terjadi baku tembak antara pasukan keamanan dan kelompok militan tersebut.
Sejumlah gambar menunjukkan, jendela-jendela yang pecah di bagian depan kantor National Directorate of Security (NDS).
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengatakan sejumlah warga sipil, pasukan keamanan, dan beberapa orang yang berada di sekitar lokasi kejadian tewas. Sementara, sekitar 200 orang terluka.
“Angka korban jiwa itu kemungkinan akan bertambah,” kata Jurubicara Kementerian Kesehatan Ismail Kawosi.
Senada dengan itu, Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Sediq Sediqqi mengatakan, serangan bunuh diri itu memang dilanjutkan dengan agresi bersenjata.
Kini areal itu sudah dijaga oleh pasukan keamanan, di tengah lusinan ambulan yang lalu lalang mengangkat para korban.
Sebelumnya, Taliban telah mendeklarasikan ancamannya untuk melakukan ‘serangan musim semi” pada 12 April lalu.