BABAT POST – Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.
Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas
Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun.
Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut.
Ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kanker, yaitu:
- Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
- Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
- Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh
- Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).
- Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal.
- Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
- Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.
Studi terbaru yang telah dipublikasikan dalam jurnal Nature, menemukan bahwa sebanyak 70% sampai 90% kanker disebabkan oleh hal yang disebut ekstrinsik atau faktor eksternal, termasuk kebiasaan gaya hidup serta paparan lingkungan. Dengan kata lain, 70% hingga 90% kanker tidak berkaitan dengan gen ataupun nasib.
Penelitian ini, yang dipimpin oleh peneliti dari Stony Brook University, sebenarnya adalah analisis ulang dari data yang dirilis tahun lalu oleh ilmuwan dari Johns Hopkins, yang menemukan bahwa sekitar dua pertiga dari variasi dalam risiko mengembangkan kanker adalah karena mutasi sel secara acak yang tak diketahui sebabnya, atau bisa dibilang tergantung nasib.
Studi terbaru ini justru menemukan banyak hal yang berseberangan.
“Kanker terjadi karena nasib. Kami yakin bahwa itu tidaklah benar dan kami sangat yakin dengan data yang kami miliki,” ungkap penulis senior Yusuf Hannun, MD.
Meski masih banyak penelitian yang dibutuhkan untuk mencapai kesimpulan akhir, perlu dicatat bahwa tidak semua faktor risiko ekstrinsik mudah untuk dikontrol.
“Setiap orang tentu tahu tentang hubungan merokok dengan risiko kanker, jadi harapannya adalah Anda tidak merokok atau berhenti merokok,” ujar Hannun.
Hannun juga merekomendasikan untuk menjaga berat badan, membatasi konsumsi alkohol dalam jumlah moderat, mengonsumsi makanan sehat, dan menggunakan tabir surya. Lakukan hal terbaik untuk menjauhkan kanker dari diri Anda.