Sri Mulyani bicara tentang Panama papers, berikut penuturannya

Babatpost.com – Sri Mulyani bicara tentang Panama papers, berikut penuturannya, Kasus terbongkarnya Panama papers alias dokumen pemalsuan pajak yang dilakukan oleh pemimpin – pemimpin Indonesia, tak terkecuali dari Indonesia Pula. Bahkan menurut para pakar, adanya kasus pencucian uang pula dalam data Panama papers tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Managing Director dan Chief Operating Officer (COO) World Bank, Sri Mulyani menceritakan pengalamannya ketika menjabat sebagai Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2005-2010.

Read More
Berita Terkait :  Nama Nicky Wu Artis Hongkong masuk dalam daftar gelap Panama Papers

Sebagai mantan Menteri Keuangan (Menkeu) saat itu, dia melihat langsung betapa lemahnya sistem perpajakan di Indonesia. Alhasil, hal ini mengikis kepercayaan publik dan memungkinkan terjadinya sistem ekonomi yang menjadi musuh utama sistem ekonomi Pancasila, yakni kapitalisme kroni.

Baca juga : Hubungan Panama Papers dan terus naiknya hutang Indonesia

“Sebagai Menteri Keuangan di negara asal saya dari Indonesia, saya melihat langsung bagaimana sistem pajak yang lemah mengikis kepercayaan publik dan memungkinkan kapitalisme kroni,” katanya seperti dikutip dari laman LinkedIn-nya, Senin (18/4/2016).

Berita Terkait :  Vladimir putin akhirnya ungkapkan persoalan Panama Papers

Kapitalisme kroni yang dia maksud adalah mulai dari bayang-bayang pasar tersebut muncul terhadap bahan bakar minyak (BBM) yang disubsidi, hubungan keluarga menjamin mendapat pekerjaan, dan suap yang membantu pegawai negeri sipil (PNS) meningkatkan gajinya.

Penghindaran pajak yang dilakukan oleh kalangan elit, lanjut Sri, merupakan hal biasa. Terjadinya hal ini membuat negara tidak mampu memobilisasi sumber daya yang dibutuhkan, mulai dari membangun infrastruktur hingga mengentaskan kemiskinan yang merajalela di Indonesia.

“Penghindaran pajak di kalangan elit adalah umum dan negara tidak bisa memobilisasi sumber daya yang kami butuhkan untuk membangun infrastruktur, menciptakan lapangan kerja, dan memerangi kemiskinan,” terang dia.

Related posts