BABAT POST – Gempa kembali melanda Jepang, pada Sabtu dinihari tadi 16 April 2016 dengan kekuatan 7,3 skala Richter. Kabar terbaru menyebutkan gempa yang terjadi berulang-ulang tersebut telah memakan korban 23 jiwa dan setidaknya 2 warga negara Indonesia mengalami cedera saat gempa tersebut.
Menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri, 2 WNI yang jadi korban menderita luka-luka saat hendak dievakuasi.
“Diperoleh informasi 2 orang mahasiswa mengalami luka pada saat evakuasi akibat tertimpa sepeda dan lemari,” sebut keterangan pers Kemlu, Minggu (16/4/2016).
“Keduanya sudah mendapat perawatan dari tim medis,” keterangan pers tersebut melanjutkan.
Perwakilan Republik Indonesia di Jepang mengatakan mereka terus mengawasi kondisi pascagempa. Hal ini dilakukan demi memberikan rasa aman bagi para WNI yang berada di sana.
“Banyak warga yang mengalami shock dan trauma serta khawatir karena gempa terus terjadi meskipun dalam skala yang lebih kecil.
KBRI Tokyo bersama KJRI Osaka saat ini terus memonitor dan berkomunikasi dengan warga untuk memastikan keberadaan dan keselamatan warga Indonesia.
Selain itu, perwakilan KBRI Tokyo dibantu KJRI Osaka juga sudah tiba di lokasi gempa Kumamoto. Mereka datang ke tempat demi menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat wilayah itu.
“Tim Bantuan KBRI Tokyo sudah berangkat menuju Kumamoto pada Sabtu pagi hari, untuk membawa bantuan bahan makanan, obat-obatan, dan keperluan darurat lainnya,” menurut keterangan pers tersebut.
“Diantisipasi bahwa warga akan harus bertahan di tempat pengungsian dalam waktu yang belum dapat dipastikan sehingga membutuhkan bahan-bahan makanan dan minuman serta obat-obatan yang memadai. Tim bantuan akan menuju titik-titik evakuasi tempat WNI mengungsi.”
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan perkembangan terkait kondisi 2 warga Indonesia yang terluka akibat gempa Jepang.
Iqbal mengatakan, kedua WNI telah memperoleh penanganan medis. Kondisinya pun makin membaik.
“Sesuai dengan informasi yang didapatkan dari KBRI Tokyo, juga terdapat 2(dua) mahasiswa Indonesia yang mengalami luka-luka. Kedua WNI tersebut sudah mendapat penanganan medis dan berangsur pulih kembali,” papar Iqbal kepada Liputan6.com, Sabtu (16/4/2016).
Kedua WNI diketahui menderita luka karena tertimpa sepeda dan lemari. Insiden tersebut terjadi ketika proses evakuasi tengah berlangsung.
Selain itu, Iqbal menyebut, akibat gempa susulan, para WNI yang ada di daerah sekitar wilayah gempa harus kembali mengungsi. Langkah ini diambil demi memastikan tidak ada korban luka atau jiwa jika ada bencana susulan.
“WNI yang sudah kembali ke rumah kemarin karena telah dicabutnya peringatan saat ini, kembali lagi mengungsi ke tempat yang telah ditentukan,” paparnya.
“KBRI Tokyo akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat serta jaringan masyarakat Indonesia di Jepang untuk memonitor perkembangan situasi pascagempa,” kata Iqbal.
Gempa susulan tersebut terjadi pada Sabtu dini hari ini menerjang Prefektur Kumamoto di Pulau Kyushu. Bencana itu berlangsung pukul 01.27 dini hari.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan, gempa teranyar mengguncang wilayah barat hingga barat daya dari Kumamoto-shi dan sekitar 13 km dari Ueki.