BABAT POST – Yahoo ternyata tak hanya menarik bagi perusahaan teknologi, namun juga beberapa media tertarik untuk mengakuisisinya. Sebut saja The Daily Mail and General Trust PLC, perusahaan induk tabloid Inggris The Daily Mail mempertimbangkan untuk membeli Yahoo.
Menariknya, Daily Mail dikabarkan tak akan sendirian meminang Yahoo. Sebagaimana dilaporkan oleh Business Insider (11/4/16), Daily Mail diketahui telah melakukan negosiasi dengan beberapa perusahaan ekuitas swasta tentang rencana kemungkinan pengambilalihan saham perusahaan yang kini dipimpin oleh Marissa Mayer tersebut.
Juru bicara surat kabar tersebut mengatakan diskusi “dalam tahap sangat awal” telah dilaksanakan dan belum ada kepastian apakah akuisisi akan terjadi.
Harian the Wall Street Journal melaporkan the Daily Mail and General Trust telah bernegosiasi dengan sejumlah perusahaan ekuitas swasta tentang kemungkinan pengambil alihan Yahoo.
Dari rumor yang beredar, Daily Mail kemungkinan menawarkan dua skenario pengambilalihan Yahoo. Skenario yang pertama, seluruh saham inti Yahoo akan diambil alih oleh mitra perusahaan ekuitas swasta sedangkan Daily Mail hanya akan fokus mengambil alih divisi bisnis media dan News Yahoo.
Sementara skenario yang kedua adalah, saham inti Yahoo diambil alih sepenuhnya oleh mitra perusahaan ekuitas swasta dan menggabungkan divisi media dan News ke divisi bisnis online Daily News. Kabar-kabarnya unit gabungan tersebut bakal menjadi sebuah perusahaan baru yang akan dijalankan oleh Daily Mail dan memberikan kepemilikan saham yang jauh lebih besar kepada perusahaan induk Daily Mail.
Sebagaimana diketahui, selain Daily Mail perusahaan sekelas Verizon dan Alphabet (perusahaan induk Google) juga tertarik meminang Yahoo. Verizon bahkan sudah menyiapkan mahar sekitar Rp105 triliun untuk memiliki saham inti Yahoo dan saham Yahoo di Jepang.
Selain the Daily Mail, Time Inc juga dilaporkan berupaya mengajukan penawaran. Yahoo telah menetapkan tanggal penawaran pada 18 April.
Awal tahun ini Yahoo mengatakan akan memangkas 15% dari seluruh karyawannya sebagai bagian dari rencana untuk mendulang untung. Beberapa tahun terakhir Yahoo kewalahan menghadapi persaingan dengan Google dan Facebook.
Saham Yahoo merosot sekitar 30% sejak akhir 2014.