Saingan Rice Cooker Jepang di Pasar Cina

BABAT POST – Di era perangkat serba pintar, berbagai produk elektronik pun kini diperkenalkan dengan embel-embel smart. Termasuk di antaranya adalah produk smart rice cooker yang baru saja diperkenalkan oleh Xiaomi.

Seperti diberitakan, rice cooker bernama Mi Induction Heating Pressure Rice Cooker itu adalah produk pertama divisi Mi Ecosystem. Ia terkoneksi smartphone Xiaomi via aplikasi Mi Home untuk mengatur kematangan.

Pihak Xiaomi mengatakan kalau rice cooker pintar milik mereka menggunakan teknologi magnetik untuk mengontrol tekanan di dalam rice cooker pada 1,2 tekanan atmosfer. Nasi yang dihasilkan dari proses pemanasan menggunakan teknologi elektromagnetik ini pun dijamin mempunyai rasa yang lebih lezat dibandingkan rice cooker biasa.

Selain itu, Xiaomi juga mengungkapkan kalau rice cooker buatannya ini dapat membedakan lebih dari 200 beras yang ada di pasaran. Tak hanya itu, mereka juga meyakinkan kalau Mi Rice Cooker ini mempunyai sebanyak 2.450 metode pemanasan yang digunakan untuk membuat proses penanakan nasi menjadi sempurna.

Peluncuran rice cooker itu ternyata ditujukan untuk menghantam produk serupa asal Jepang yang diminati warga China. CEO Xiaomi, Lei Jun, menyatakan rice cooker asal Jepang ternyata memang bagus. Tapi ia yakin Xiaomi mampu menandinginya.

“Awal tahun lalu ada laporan banyak orang China pergi ke Jepang hanya untuk membeli rice cooker dan toilet. Awalnya kupikir mereka lebih senang produk asing. Namun kemudian aku menyadari bahwa produk Jepang memang bagus,” kata Lei Jun.

“Di China, kami memasak nasi sampai matang. Sedangkan di Jepang, mereka memasak nasi sampai bagus,” tambah Lei yang detikINET kutip dari Quartz. Maka rice cooker buatan Xiaomi, yang dijual USD 150, diharapkan bersaing dengan produk Jepang.

Di bawah komando Lei, Xiaomi memang ingin membangun reputasi sebagai perusahaan elektronik China yang handal. Mampu bersaing dengan nama besar seperti Samsung atau Sony.

“Jika Anda melihat perusahaan China secara keseluruhan, ada persepsi kalau kualitas mereka rendah. Jadi jika mampu menunjukkan pada dunia bahwa produk mereka cukup bagus, maka bisa melawan persepsi itu,” ucap Bryan Ma, analis di IDC.

Pasar rice cooker sendiri memang lumayan seksi. Di tahun lalu, konsumen China diperkirakan menghabiskan USD 1,6 miliar untuk membeli penanak nasi, berdasarkan riset dari Euromonitor.

Related posts