Militer Filipina sukses bunuh anak pimpinan Abu Sayyaf, begini beritanya

Babatpost.com – Militer Filipina sukses bunuh anak pimpinan Abu Sayyaf, begini beritanya, MIliter Filipina terus melakukan serangan terhadap kelompok terori Abu Sayyaf. Hasilnya mereka sukses membunuh 5 anggota saat baku tembak. Salah satu yang tewas dari pihak Abu Sayyaf disinyalir adalah anak dari pimpinan senior kelompok tersebut.

juru bicara militer Filipina Mayor Filemon Tan mengatakan 18 tentara dan lima kelompok militan tewas dalam aksi baku tembak selama 10 jam di Provinsi Basilan yang berjarak 1.400 Km dari Manila. 50 Tentara Filipina dilaporkan mengalami luka-luka dalam serangan itu.

Read More
Berita Terkait :  Memanas, Kapal China ditembak Indonesia, Menlu China marah-marah

Tan mengatakan korban yang jatuh dari pihak kelompok Abu Sayyaf adalah teroris asal Maroko, Mohammad Khatfab, dan anak dari pimpinan senior Abu Sayyaf Isnilon Hapilon, yaitu Ubaida Hapilon.

Baca juga : Umar Patek janji bantuk bebaskan WNI disandera Abu Sayyaf

Pasukan Filipina disebut tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok Abu Sayyaf di wilayah Basulan dan sekitar wilayah Joso Islands selama dua pekan terakhir untuk melakukan pembebasan 18 sandera asing yang disandera. Di antara sandera-sandera, terdapat 10 WNI yang ditahan sejak beberapa pekan lalu.

Berita Terkait :  Kasus Kematian Manusia Dimakan Ular Ternyata Mampu Hebokan Dunia

Wilayah Basilan dipimpin oleh Isnilon Hapilon yang merupakan figur penting yang berkaitan dengan kelompok ISIS. Hapilon juga dicari oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) atas tuduhan penculikan dan pembunuhan warga AS. Pihak AS telah menawarkan bantuan imbalan sebesar US$ 5 juta bagi siapa saja yang dapat menangkap Hapilon.

Sebelumnya, pertempuran militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf dilakukan beberapa hari setelah pendeta asal Italia dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf pada Jumat (8/4) lalu.

Berita Terkait :  10 WNI yang diculik Abu Sayyaf sudah siap dipulangkan

Abu Sayyaf dikenal kerap menculik warga asing dan menuntut uang tebusan. Kelompok radikal tersebut juga telah disebut sebagai dalang sejumlah serangan bom mematikan di Filipina. Untuk WNI, mereka meminta tebusan sampai Rp 15 miliar.

Related posts