Hot news, Gempa Garut tidak sampai timbulkan korban jiwa

Babatpost.com – Hot news, Gempa Garut tidak sampai timbulkan korban jiwa, Malam tadi Indonesia kembali diguncang gempa besar di daerah Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Garut. Gempa yang menerpa itu menurut BNPB berkekuatan sebesar 6,1 Skala Richter. Dan untungnya dalam gempa ini tidak menimbulkan korban jiwa.

“Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Guncangan memang cukup keras, namun tidak merusak,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Kamis (7/4/2016).

Read More

BPBD Kabupaten Garut dan BPBD Jawa Barat kini masih memantau di lapangan untuk mengkaji dampak gempa. Sejauh ini delapan kecamatan di Garut diketahui dalam kondisi aman.

Delapan kecamatan itu adalah Pameungpeuk, Bungbulang, Cisompet, Caringin, Banjarwangi, Singajaya, Mekarmukti, dan Cikelet.

“Masyarakat sempat merasakan gempa susulan 4,7 SR pada Rabu 6 April 2016 pukul 22.00 WIB dengan pusat gempa di Barat Daya Garut pada kedalaman 61 kilometer. Aktivitas masyarakat normal saat ini,” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat menerapkan kewaspadaan penuh untuk mengantisipasi jika kemungkinan buruk saat terjadi gempa.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap gempa yang bisa datang mendadak. Gempa tidak dapat diprediksikan. Dapat terjadi kapan saja tanpa ada peringatan sebelumnya,” imbau Sutopo.

Wilayah di selatan Jawa diketahui memang rawan gempa bumi dan tsunami. Sumber ancaman gempa berasal dari jalur subduksi atau pertemuan lempeng tektonik Hindia Australia dan lempeng Eurasia.

Kedua tumbukan lempeng tadi bergerak aktif rata-rata 5–7 sentimeter (cm) per tahun ke arah utara dan timur laut. Pelepasan energi gempa besar baru terjadi di selatan Banyuwangi pada 1994 dan selatan Pangandaran pada 2006.

Sedangkan daerah di sepanjang jalur subduksi lainnya tidak diketahui karena terbatasnya data sehingga dikenal sebagai seismic gap. Selain itu, ancaman gempa juga dari sesar yang ada di darat seperti sesar Lembang, Cimandiri, Opak, dan lainnya.

“Pemda, masyarakat, dan dunia usaha perlu meningkatkan latihan dan sosialisasi agar masyarakat siap menghadapi gempa dan tsunami. Bangunan harus kuat dengan konstruksi tahan gempa. Anak-anak sekolah perlu diedukasi dan dilatihkan terus-menerus,” pungkas Sutopo.

Related posts