BABAT POST – Perkembangan teknologi yang semakin canggih mempengaruhi performa mesin untuk balapan F1. Awal Oktober lalu, tim balap Formula 1 dimana Rio Haryanto bernaung, Manor Racing, mengkonfirmasi akan menggunakan mesin milik Mercedes AMG PU106C Hybrid. Ini adalah kemajuan besar, sebab mesin milik Mercy ini telah terbukti mampu mengantarkan Lewis Hamilton menjuarai F1 dua tahun berturut-turut.
Mobil milik Mercy AMG bernama Mercedes F1 W05 Hybrid, sementara jet darat Manor Racing dinamakan Manor MRT05. Apakah yang membedakan keduanya?
Dari segi mesin, karena Manor menggunakan mesin produksi Mercy AMG, maka spesifikasinya sama. Mesin bernama Mercedes-Benz PU106C Hybrid ini punya kapasitas 1,6 liter dan disokong oleh turbocharger serta motor listrik.
Jika mesin V6 dan motor listriknya digabung, maka tenaga yang bisa dihasilkan mencapai 850 Tk pada 15 ribu rpm. Sementara torsi puncaknya berada di angka 495 Nm pada 11,5 ribu rpm. Mesin yang sama juga digunakan oleh tim Williams.
Adopsi mesin Mercy AMG oleh Manor juga satu paket dengan bahan bakar dan pelumasnya. Tim Manor juga menggunakan bahan bakar Petronas Primax dan Petronas Syntium & Tutela.
Selain persamaan, terdapat pula perbedaan dari dua jet balap ini. Dalam hal sasis misalnya, Manor telah membuat sendiri, dengan nama Manor Racing moulded composite with alumunium honeycomb core. Sementara tim mercy menggunakan sasis bernama Moulded carbon fibre & Honeycomb composite structure.
Beralih ke suspensi, Mercy AMG telah menggunakan suspensi produksi sendiri dengan bahan karbon fiber. Sementara itu, tim Manor masih menggunakan suspensi dari tim Williams, khususnya suspensi bagian belakang. Manor juga menggunakan gearbox delapan percepatan milik Williams.
Perbedaan keduanya juga terdapat di bagian rem. Sementara Manor mengandalkan produk dari AP Racing, tim Mercy AMG menggunakan rem dari Brembo. Perbedaan lain juga terdapat di bagian lain, misalnya kokpit dan velg. Sementara roda sama-sama menggunakan Pirelli yang memang merupakan ban standar F1 tahun ini.
Bagian-bagian tertentu dari jet darat ini diperbolehkan terus diubah sepanjang musim balap demi menghasilkan kinerja yang maksimal. Rio Haryanto sendiri Sabtu lalu (2/4) mengaku tunggangannya semakin baik. Bagaimana hasilnya? Kita tunggu saja.