babatpost.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana membangun jalan layang tambahan di sekitaran Semanggi, Jakarta. Peletakan batu pertama akan dilakukan pada Mei 2016.
Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan Semanggi Interchange atau penambahan ruas jalan layang di Jembatan Semanggi akan selesai pada Juli 2017 mendatang.
“Juli atau Agustus 2017 selesai, pokoknya sebelum akhir 2017 selesai. Swasta yang bangun,” ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Kamis (31/3/2016).
Menurut, Mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok ini, pihak swasta yang memenangkan tender pembangunan tersebut adalah PT Wijaya Karya (Tbk).
Biaya pembangunan akan ditanggung perusahaan Jepang (Mori Building Company) yang meminta izin untuk meningkatkan Koefisiensi Luas Bangunan (KLB).
“Itu rampasan perang namanya (untuk bangun jalan). Jepang mau bangun gedung. Dia mau naikin KLB. Itu nilainya Rp 700-800 miliar. Sudah kamu bangunin aja Semanggi, itu nilainya Rp 500-an miliar. Sudah jadi sama lampu-lampunya. Itu MORI (perusahaan) Jepang. Perkirakan pertengahan 2017 selesai,” jelas Ahok.
Suami Veronica Tan itu memastikan pembangunan jalan layang ini tidak akan mengganggu proses pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) yang sudah sudah berjalan lebih dulu.
“Itu nanti kita mau bikin jalan, dari MT Haryono ke Bundaran HI enggak usah muter lagi, langsung naik. Yang Grogol langsung naik ke arah Kebayoran Baru,” papar Ahok.
“Ini pas malam, kasih lampu yang bagus. Jadi ini sebuah ikon baru Jakarta. Saya juga ingin Monas sampai Bundaran HI itu trotoarnya lebar, jadi bisa jalan kaki. Terus pasang LED,” pungkas Ahok.
Ahok mengklaim, proyek tersebut merupakan pencapaian spektakuler pemprov DKI, karena merupakan konstruksi pertama yang memasang bridge case sepanjang 80 meter.
“Ini sejarah konstruksi sipil pertama Indonesia yang memasang bridge case sepanjang 80 meter di atas Semanggi. Kalau di Hongkong, ada tapi di atas laut,” kata Ahok.
Nantinya, pada peresmian jalan layang tersebut, Ahok akan meminta Presiden Joko Widodo meresmikan proyek yang diharapkan mampu mengurai banyak kemacetan Ibu Kota.
“Anggarannya dulu kami hitung-hitung sekitar Rp 500 miliar, tapi ternyata pas lelang anggarannya hanya Rp 200 miliar. Sisa uangnya mau buat kami bangun ducting di Sudirman-Thamrin,” terang Ahok.
Diketahui, jalan layang tersebut akan menghubungkan kawasan Jalan Sudirman dari arah Senayan ke Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Cawang, serta Jalan Gatot Subroto yang mengarah dari Grogol menuju Kebayoran Baru.