Babatpost.com – Seminggu lebih Kecamatan Babat, salah satu kecamatan paling vital di Kabupaten Lamongan terendam banjir hingga sekarang (8/3/2016) air masih menggenangi beberapa desa seperti Desa Sawo dan juga Plaosan, yang menjadi tempat bermuaranya air karena sudah tidak ada lahan resapan. Menurut Gus Ipul (wakil Gubernur Jawa Timur) yang menanyai beberapa penyebab utama banjir di Babat tahun ini adalah pendangkalan daerah resapan utama Rawa Semando.
Gus Ipul sempat mendatangi jalan gotong Royong dan juga Rawa Semando untuk memantau penanganan banjir di Babat yang makin berlarut, dan menimbulkan kemacetan yang luar biasa.
Dipastilan tahun ini akan melakukan normalisasi Rawa Semando yang berada sisi timur Pasar Agrobis tersebut.
Sebagai bentuk keseriusan Gus Ipul, ia juga mangajak Kepala Dinas Pengairan Provinsi Jatim, Dahlan, PU Bina Marga Jawa Timur Supaad bersama sejumlah pejabat Pemprov Jawa Timur.
Tiba di Babat, Gus Ipul bersama rombongannya turun di Jalan Gotong Royong yang masih terendam banjir hingga setinggi betis orang dewasa.
Gus Ipul berdialog dengan warga setempat. Kemudian meninjau rumah pompa di Desa Bedahan dan kondisi Rawa Semando.
Dia menyebutkan solusi jangka pendek adalah dengan mengirimkan pompa air tambahan ke Kecamatan Babat.
kemungkinan para pengavling Rawa Semando untuk dipidakan karena tidak mau mengembalikan fungsi rawa seperti semula menurut Saifullah Yusuf, itu bisa saja dipidanakan.
Namun pihaknya optimis itu tidak akan terjadi karena mereka yang memanfaatkan Rawa Semando untuk lahan tambak pribadi itu masih bisa diajak komunikasi.
“Tidak sampailah seperti itu (dipidanakan, red). Karena mereka menyadari bahwa itu milik negara dan dibutuhkan oleh negara,”ungkap Gus Ipul seraya berharap tidak akan sampai ke ranah pidana menangani Rawa Semando itu.
Gus Ipul mengaku sudah mendengar kalau Rawa Semando itu semakin bergeser fungsinya karena banyaknya masyarakat yang menjadikan lahan tambak.
Begitu ia turun melihat lokasi Rawa Semando, langsung menginstruksikan kepada Kepala Dinas PU Pengairan Provinsi untuk konsentrasi dua titik sekaligus, yakni sudetan dan normalisasi Rawa Semando.
“Pak Dahlan tahun ini langsung dua sekaligus diselesaikan, normalisasi Rawa Semando dan sudetan,”tegas Gus Ipul di depan Dahlan.
Alih fungsi Rawa Semando itu menurutnya jelas mengakibatkan pendangkalan. Sehingga tahun ini akan segera dilakukan normalisasi. Untuk itu, bersama-sama pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, akan dicarikan solusi untuk mengatasi masalah banjir.
“Untuk jangka pendek, akan dikirmkan bantuan pompa di Kecamatan Babat. Dan Insya Allah segera kami kirimkan 2 pompa ke Babat, “katanya.
Disisi lain, Gus Ipul menyambut baik langkah antisipasi Pemkab Lamongan yang telah mendirikan 6 posko yang buka selama 24 jam di 6 desa terdampak. Ini sekaligus menjawab kekhawatirannya akan munculnya wabah penyakit.
“Tapi itu sudah disiapkan semua oleh Pak Bupati Fadeli, baik permakanan maupun obat-obatan, termasuk 6 posko,”kata Gus Ipul.
Gus Ipul rupanya juga merespons positif usulan Fadeli untuk membuat sudetan, sebagai pembuangan air langsung ke Sungai Bengawan Solo dari rumah pompa banjir di Desa Bedahan. Jaraknya hanya sekitar 150 meter. Dan lahannyapun sudah dibebaskan oleh pemerintah daerah.
Yang terpenting, bagaimana berfikir agar banjir atau air yang menggenang di Babat itu bisa cepat surut dan teratasi. Ia juga bersyukur meski , ada 6 desa di Babat yang tergenang bersama sekitar 3.600 rumah dan sejumlah 18 ribu jiwa. Masyarakatnya tidak ada sampai ada yang mengungsi.
“Masyarakat tetap tinggal di rumah, atau ke tempat saudara terdekat, “ kata Gus Ipul saat di Jalan Gotong Royong.
Menyinggung kerusakan jalan akibat tergenang banjir, Gus Ipul langsung meminta kepada Kepala Dinsa PU Bina Marga Jatim, Supaad untuk segera memperbaiki jalan yang rusak parah di perempatan Mira.
Supaad langsung merespon, dan sore ini dijanjikan langsung mengirim peralatan, sehingga ketika air surut, jalan langsung bisa dieperbaiki.
”Sore nanti akan kami kirim semua peralatan pak,”tegas Supaad.
Hanya saja, Supaad berharap jalan itu segera kering, sebab kalau kering makan akan langsung bisa diperbaiki. Tapi, lanjut Supaad, kalau ada hujan, dan tergenang lagi, maka perbaikan itu tidak bisa dilakukan.