Penyesalan Stoner saat gagal raih juara dunia MotoGP 2009, begini kisahnya

stoner in ducati

Babatpost.com – Ducati pada era Stoner pernah mengalami puncak prestasi, karena mampu menjuarai ajangn balap motor paling bergensi di seluruh dunia. Bahkan pada saat itu Ducati memiliki teknologi paling canggih yaitu sasis Carbon fiber. Tapi pada musim 2009 Stoner gagal meraih juara dunia, dan itu menjadi penyesalan terbesar dalam karir membalapnya.

Kendati memiliki motor yang sangat mumpuni untuk menjadi juara dunia, Stoner justru kerap ditimpa isu kebugaran yang membuatnya absen sebanyak tiga seri. Padahal, publik juga memiliki keyakinan bahwa pembalap berkebangsaan Australia ini akan mengklaim titel juara.

Read More

Setelah sembuh, Stoner tampil mengesankan dengan mengklaim podium kedua (GP Portugal), satu (Australia), dan satu (Malaysia). Pembalap berjuluk The Kurri-Kurri Boy ini hanya mengakhiri musim di peringkat empat dengan 220 poin.

“Ketika kami memiliki sasis karbon pada 2009, saya percaya kami memiliki motor terbaik di grid. Sayangnya, saya tidak bisa menyelesaikan musim dengan baik. Menurut saya, sejak GP Katalunya, motor kami sangat luar biasa,” kata Stoner, seperti diberitakan Crash, Selasa (9/2/2016).

“Setelah kembali mengaspal di Portugal, kecuali kesalahan yang saya buat di seri terakhir, seharusnya kami bisa memenangi setiap race. Itu sangat impresif, dan itu karena sasis karbon. Potensinya sangat tinggi, tapi titik di mana Anda harus men-set-up motor agak sulit,” jelasnya.

Related posts