Babatpost.com – Kecelakaan ternyata masih sering terjadi dijalanan Indonesia, kali ini terjadi di timur Indonesia, tepatnya Maluku. Rombongan pariwisata mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate, mengalami kecelakaan hebat hingga bus terbalik.
Bus yang mengangkut 75 penumpang total, 17 orang mengalami luka – luka, 1 orang dinyatakan tewas di tempat bernama Firni Sasmita.
(baca juga : Hebatnya pasukan tempur Indonesia)
Belum diketahui pasti penyebab kecelakaan. Namun, kecelakaan diduga karena sopir yang membawa bus bernomor polisi DG 700 MU dengan kecepatan tinggi itu tidak mampu mengendalikan mobil yang dikendarainya.
Sopir diduga kehilangan kendali ketika berada di tikungan Desa Abraha Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi Unkhair yang ikut dalam rombongan, Akbar Gamtohe, mengaku, mereka baru saja pulang usai melakukan kegiatan kampus di desa binaan Desa Bukti Tinggi, Kecamatan Malifut.
Rencananya, mereka menuju Sofifi untuk selanjutnya menyeberang dengan kapal fery menuju Kota Ternate.
Hanya saja satu dari dua bus milik Dinas Perhubungan Pemprov Maluku Utara yang mengangkut seluruh mahasiswa terbalik.
“Ada dua mobil bus yang mengangkut seluruh mahasiswa, yang terbalik ini mobil bus yang terakhir,” kata Akbar.
Warga yang melihat kejadian itu langsung membantu mengevakuasi, mengeluarkan seluruh mahasiswa yang terperangkap di dalam bus.
Dari sekian mahasiswa yang berada di dalam bus tersebut, satu diantaranya bernama Firni meninggal di lokasi kejadian diduga akibat benturan keras di bagian kepala.
Sementara beberapa mahasiswa lainnya yang mengalami luka fisik, di antaranya tangan dan kaki yang patah maupun lecet, langsung dilarikan ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate untuk mendapatkan perawatan intensif.
Dekan Fakultas Ekonomi Unkhair Ternate, Nahu Daud, mengatakan bahwa pihak kampus akan bertanggung jawab atas kecelakaan ini. Sebab, kegiatan mahasiswa dilakukan resmi dari BEM Fakultas Ekonomi.
“Saya meminta pemprov juga turut membantu, untuk sama-sama mengurangi beban dari pihak kampus,” kata Nahu Daud.
“Hari ini keluarga korban terbang dengan pesawat Sriwijaya dari Kabupaten Sorong menuju Bandara Babullah Ternate, setelah itu menuju di Desa Bukit Tinggi,” tambahnya.