Babatpost.com – Salah satu pendiri Google Sergey Brin mengunjungi Indonesia sejak dua hari yang lalu. Selain untuk menyelesaikan proyek Loon. ternyata Google juga digosipkan bakal membuka atau menjadu salah satu operator Seluler di Indonesia.
Misalnya, layanan Mobile Virtual Network Operator (MVNO) yang diberi nama Project Fi. Google juga tercatat merupakan anggota konsorsium di sejumlah kabel laut. Selain itu, Google juga punya satelit komunikasi data.
Jadi wajar saja, kalau kemudian banyak yang bertanya. Dengan dukungan teknologi, infrastruktur, dan finansial yang melimpah, apakah raksasa teknologi itu berniat memanfaatkannya untuk menjadi operator layanan telekomunikasi? Kekhawatiran itu sempat diutarakan oleh Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.
Baca juga : CEO Google ini omelin Donald trump
Saat ditemui di gedung Kemenkominfo usai menemui Menkominfo Rudiantara tadi malam, Senin (28/12/2015), Sergey pun akhirnya menjawab semua pertanyaan itu. Menurutnya, Google saat ini masih fokus bermitra dengan Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata saja dalam Project Loon.
Bos Google X ini coba meyakinkan bahwa pihaknya tidak berniat memanfaatkan teknologinya untuk menjadi operator telekomunikasi. Mereka membutuhkan izin lisensi spektrum agat bisa memakai balon sebagai alat pemancar sinyal telekomunikasi.
Karena operator telekomunikasi yang memiliki izin tersebut, maka Google mesti bekerja sama dengan mereka agar bisa melakukan uji coba. Brin pun menyatakan bahwa mereka akan fokus pada kerjasama.
“Kami sangat fokus pada kerjasama dengan operator telekomunikasi lokal. Baru-baru ini kami menandatangani perjanjian dengan operator besar, Telkomsel, XL, Indosat. Kami sangat fokus pada kerjasama,” tegas Sergey saat ditanya soal kemungkinan Google mengajukan lisensi operator ke Kominfo.
Selain Loon, Sergey juga mengungkap soal Project Fi yang merupakan paket layanan prabayar ala perusahaan telekomunikasi. Menurutnya proyek ini khusus mereka jalankan sendiri di Amerika Serikat. Kendati demikian, Google masih terbuka bila ada rekanan di luar AS yang ingin bekerja sama seputar teknologi layanan tersebut.
“Saya mesti bicara spesifik bahwa Fi hanya kami selenggarakan di AS saja. Kami memang berminat untuk mendalami kemungkinan memiliki rekan yang menghunakan teknologi ini di berbagai penjuru dunia. Tapi untuk menyelenggarakannya langsung, kami hanya melakukannya di AS,” pungkasnya.
Sedangkan pernyataan dari Menkominfo menegaskan google hanya melakukan project Loon, dan kami tidak akan memberikan lisensi kepada pihak Google, ujarnya.