Babatpost.com – Jorge Lorenzo memang menjuarai MotoGP musim 2015, tapi tidak begitu saja dia bisa menjadi anak emas Yamaha Movistar, pasalnya kelemahan Lorenzo yaitu lemahnya instink dalam meramal cuaca mendapat sindiran kasar dari sang bos, Poncharal.
Dalam pandangan Poncharal, seorang juara harus memiliki segalanya. Sayangnya rider berusia 28 tahun tersebut tak memiliki kemampuan dalam mengantisipasi perubahan cuaca.
Sepanjang MotoGP 2015, tiga kali balapan berlangsung dalam guyuran hujan. Hujan turun selalu di tengah-tengah jalannya balapan. Akibatnya para pembalap diharuskan masuk ke pit untuk mengganti motor yang telah diganti dengan ban basah.
Sayangnya,Jorge Lorenzo tak terlalu andal menyiasati strategi saat hujan turun. Dari tiga balapan yang berlangsung dalam kondisi hujan (Silverstone, Misano dan Motegi), Lorenzo hanya satu kali naik podium, tepatnya di posisi tiga di sirkuit Motegi.
Di Silverstone Jorge Lorenzo finis di posisi empat dan hasil lebih parah diterima di Misano karena gagal menyelesaikan balapan usai terjatuh pada lap ke-18. Hal-hal di atas menjadi alasan Poncharal menyindir Lorenzo.
Faktor eksternal harus dimiliki oleh seorang juara sejati, juara sejati harus memiliki segalanya untuk menghadapi segala tekanan dan selalu menjadi yang tercepat, ujar Pocharal.