Babatpost.com – Pesepak bola professional ditengarai memiliki gelimangan harta yang begitu banyak dan dipastikan mereka hidup bahagia. Tapi tingginya persaingan juga ternyata bisa menyebabkan tekanan dalam hidup mereka. Sehingga tidak segan mereka mengakhiri hidup mereka sendiri karena tak tahan dengan tekanan yang ada.
Berikut adalah beberapa pesepak bola Professional yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
10. Dale Roberts (1986-2010)
Roberts memulai karier junior sebagai kiper bersama klub-klub yang lumayan memiliki nama di Inggris, yakni Sunderland dan Middlesbrough. Namun, karier seniornya tak sebagus semasa remaja. Sebab, ia hanya membela tim divisi bawah seperti Eastwood Town dan Rushden and Diamonds.
Semasa membela Rushden Diamonds, Roberts diketahui memiliki penyakit kekurangan oksigen pada pernapasan asfiksia. Kehidupannya semakin memburuk setelah mengetahui sang tunangan berselingkuh dengan rekan setimnya, Paul Terry. Akibatnya Roberts memutuskan gantung diri di rumahnya beberapa saat sebelumnya timnya bertemu Eastwood Town di ajang Piala FA pada 2010. Akibatnya partai tersebut pun harus dibatalkan.
9. Justian Fashanu (1961-1998)
Pesepakbola yang terang-terangan mengaku menyukai sesama jenis. Ia menjadi pesepakbola berkulit berwarna pertama yang ditransfer dengan harga satu juta pounds dari Nottingham Forest ke Norwich City pada 1981. Setelah 18 tahun menjalani karier di Inggris, Fashanu hengkang ke Amerika Serikat pada 1995. Namun, selang tiga tahun kemudian ia diduga melakukan kekerasan seksual di Negeri Paman Sam. Selanjutnya ia melarikan diri dan pulang ke Inggris. Namun, pesepakbola yang biasa bermain sebagai penyerang itu bunuh diri di rumahnya pada Mei 1998.
8. Tim Carter (1967-2008)
Menjadi kiper beberapa klub Inggris seperti Sunderland, Millwall, Oxford United dan Birmingham City. Namun, prestasi terbesarnya ketika berstatus sebagai pelatih The Black Cats –julukan Sunderland– dengan promosi ke Premier League dan menembus final Piala FA 1993. Namun sayang, pada 19 Juni 2008 ia ditemukan gantung diri di rumahnya. Penyebab bunuh diri ditengarai karena Carter malu memiliki anak yang cacat.
7. Alan Davies (1961-1992)
Sempat membela Manchester United di awal karier sepakbolanya. Lebih memilih Wales ketimbang Inggris yang merupakan asal negara kedua orang tuanya. Total pria yang dulu aktif sebagai winger kanan itu 13 kali membela Timnas Wales. Pada 1992 ia ditemukan bunuh diri. Untuk menghormati kematian Davies, digelar laga yang mempertemukan klub favorit Davies, Swansea City kontra United pada Agustus 1992.
6. Hughie Gallacher (1903-1957)
Selama menjalani karier sebagai pesepakbola, ia sanggup mencetak 463 gol dari 624 pertandingan. Meskipun tidak memiliki postur yang tinggi, Gallacher mampu melewati pemain-pemain yang berbadan jauh lebih besar. Sayangnya setelah pensiun dari dunia si kulit bulat, mantan pemain Derby County itu sering mabuk-mabukkan.
Ketika mabuk, Gallacher melempar lampu yang membuat anaknya terluka. Akibatnya polisi melarang Gallacher bertemu anaknya. Pada 11 Juni 1957, ia melakukan aksi bunuh diri dengan menabrakkan badannya ke arah kereta yang sedang melintas.
5. Carlos Jose Castilho (1927-1987)
Merupakan salah satu andalan Brasil saat memenangi Piala Dunia pada 1958 dan 1962. Selain bersama timnas, Castilho merupakan andalan klub Fluminense. Dari 696 pertandingan kesempatan merumput, ia mencatatkan 255 clean sheets. Sayangnya pada 2 Februari 1987 ia memutuskan gantung diri karena alasan yang tidak jelas.
4. Hughie Ferguson (1898-1930)
Salah satu penyerang legendaris Skotlandia. Mampu mencatatkan 0,85 gol per pertandingan. Ferguson membela beberapa klub seperti Motherwell, Cardiff City dan Dundee United. Namun, saat membela klub yang disebut terakhir, ia mengalami cedera parah dan dilanda depresi berat. Akibatnya ia memutuskan bunuh diri pada 9 Januari 1930 di lapangan tempat klubnya berlatih.
3. Syd King (1877-1933)
Salah satu legenda West Ham United berkat kesuksesannya semasa menjadi pemain. Namun ketika pensiun dan beralih menjadi pelatih, kariernya tidak bagus. King gagal membawa The Hammers berprestasi dan justru membawa Tim London Timur tersebut terdegradasi. Malu klub asuhannya terdegradasi, King melakukan aksi bunuh diri dengan meminum alkohol dicampur dengan cairan korosif.
2. Gary Speed (1969-2011)
Salah satu pesepakbola Wales yang sukses di Inggris. Ia sukses menjuarai Football League First Division –sekarang Premier League– bersama Leeds United pada musim 1991-1992. Ia juga sempat membela beberapa klub Inggris seperti Everton, Newcastle United dan Bolton Wanderers.
Pada 2010, Speed memutuskan pensiun sebagai pemain bola dan memilih karier sebagai pelatih Timnas Wales. Namun, ia ditemukan gantung diri pada 27 November 2011, beberapa jam setelah tampil di televisi BBC dalam program Football Focus. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti alasan Speed bunuh diri.
1.Robert Enke (1977-2009)
Salah satu penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki Jerman. Selama berkarier sebagai pesepakbola, Enke pernah membela beberapa klub seperti Barcelona, Benfica, Fenerbahce dan Hannover 1996. Namun, pada 10 November 2009, Enke menabrakkan dirinya ke arah kereta yang sedang melintas. Ditengarai penyebab Enke melakukan aksi tersebut karena depresi ditinggalkan sang anak yang meninggal dunia karena sakit pada 2006. Padahal jika Enke tak melakukan aksi bunuh diri, ia digadang-gadang akan mengawal gawang Jerman di Piala Dunia 2010.