Misi ganda Lorenzo akhiri musim balap MotoGP 2015

Babatpost.com – Ricardo Tormo lah yang akan menjadi saksi bisu siapa yang bakal menjadi juara umum MotoGP 2015. Dua nama, rival dalam satu tim Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, membawa misi yang sama yaitu menjadi juara Motogp 2015. Jika melihat di awal kompetisi, mungkin Anda takkan menyangka Lorenzo akan tampil begitu ganas musim ini. Pada tiga seri awal, rider asal Spanyol tersebut gagal finis di posisi tiga besar. Sementara Rossi malah sebaliknya, selalu menempati podium.

Namun, kondisi di penghujung musim seolah berbalik. Angin segar berhembus ke arah Lorenzo setelah di beberapa seri ia sukses finis di depan rivalnya tersebut. Kondisi semakin menguntungkan untuknya ketika Rossi akan start dari posisi paling belakang pada race di Valencia besok akibat sanksi dari insiden Sepang yang melibatkannya dengan Marc Marquez.

Read More

Di atas kertas dirinya memang masih terpaut tujuh poin dari Rossi, akan tetapi dengan kondisi yang ada saat ini, satu tangan X-Fuera telah menggenggam piala juara. Selain menggapai gelar juara, jika menang di Valencia, Lorenzo juga akan mencatatkan namanya di papan rekor.

Lorenzo akan jadi orang ketiga setelah Kenny Roberts Junior dan Wayne Rainey yang merengkuh gelar juara dunia dengan menyalip prolehan poin peringkat teratas klasemen di seri terakhir. Dalam 17 seri di musim ini, Lorenzo memang selalu menjadi penguntit Rossi yang bertengger di pucuk papan klasemen.

Kebangkitan Lorenzo terlihat ketika memasuki seri keempat di Spanyol. Seri tersebut menjadi pembuka dari empat kemenangan beruntunnya pada seri setelahnya di Prancis, Italia, dan Katalunya. Jarak poin Lorenzo semakin menipis kala memasuki seri Aragon.

Perlahan tapi pasti, Lorenzo memanfaatkan inkonsistensi Rossi yang mulai terasa sejak tampil di Sachsenring, Jerman. Sejak seri tersebut hingga Malaysia dua pekan lalu Vale – sapaan akrab Rossi – hanya satu kali menapaki podium puncak.

Meski segala kemungkinan masih bisa terjadi namun jika Lorenzo tak melakukan tindakan konyol maka gelar ketiga sudah bisa dipastikan akan jadi miliknya. Apalagi ia tampil di hadapan pendukung sendiri, dukungan moral dan mental seharusnya jadi keuntungan Lorenzo.

Related posts