Dalam membangun kembali penduduk yang baru terbebas dari konflik, partisipasi penduduk, toleransi dan saling mendalami adalah aspek-aspek mutlak dan jadi sektor penting proses pembangunan tersebut.
Oleh karena itu upaya-upaya memanfaatkan secara sistemik dalam memajukan pendidikan dan pelatihan dalam bagian perdamaian dan rekonsiliasi. Disamping itu, juga harus saling mendalami di antara penduduk antar komunal serta jadi syarat penting dalam pembangunan, rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-konflik.
Beraneka cerita tersebut mengemuka dalam aktivitas “Dialogue on Developing Peace and Reconciliation in the Southeast Asia Region : Indonesia’s Perspective” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal kerjasama ASEAN di Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Gerakan itu diikuti oleh perwakilan dari negara-negara ASEAN di Jakarta, akademisi, penduduk sipil dan pemangku keperluan dalam sektor perdamaian dan rekonsiliasi yang lain.
Dalam sambutan memulai gerakan, Dirjen kerjasama ASEAN, I Gusti Besar Wesaka Puja mengemukakan bahwa ASEAN sejak dibentuk kepada thn 1967 sudah meletakkan fondasi buat mengembangkan budaya perdamaian dan aktivitas ini pun ialah bidang dari upaya konsisten menerus pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Besar mengatakan, dialog ini di harapkan mampu membuahkan rekomendasi dan masukan pada pengembangan pendidikan dan pengembangan kapasitas dalam sektor perdamaian dan rekonsiliasi
Dirjen KSA ini pun menuturkan, tidak cuma membahas beraneka factor perdamaian dan rekonsiliasi, gerakan ini ialah implementasi konkret dari Cetak Biru Penduduk Politik-Keamanan ASEAN.
Antara lain terkait pengembangan acara pelatihan sistematis bagi para pendidik di bagian perdamaian dan rekonsiliasi, pemajuan partisipasi penduduk dalam pembangunan, rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-konflik pun pemajuan pemahaman antar warga lewat gerakan pertukaran.
Implementasi Cetak Biru ialah aspek penting yang butuh dilakukan oleh pemerintah negara-negara ASEAN dalam rangka wujudkan Penduduk ASEAN 2015. Senada dengan faktor itu, mewakili Sekretariat ASEAN, Director External Relations, Bala Kumar Palaniappan dalam sambutannya mengemukakan bahwa membangun dan memelihara perdamaian yaitu aspek mutlak yang jadi basic pembentukan dan perkembangan ASEAN sejak thn 1967 hingga sekarang.