Usai balapan Sepang, Jorge Lorenzo membuat klarifikasi atas berita yang menyebutkan dia sempat datang ke Direktur Balapan (Race Director). Atas insiden yang tengah mewarnai bahwa Rossi menendang Marc Marquez itu, Lorenzo sempat berada di ruang Race Direction sambil berteriak-teriak.
Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo mengaku lelah dengan serbuan aneka isu yang datangnya terutama dari media di Italia. Ia mengatakan sudah muak dengan isu dirinya melakukan konspirasi dengan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez untuk menjegal jalan Valentino Rossi jadi juara Motogp musim ini.
Adalah media Italia, yang menulis adanya pertemuan khusus Lorenzo dengan Marquez . Dikabarnya, keduanya membahas rencana, dan strategi untuk menahan dan menggagalkan Rossi jadi juara. Isu itu pun kemudian sampai ke markas FIM, lembaga tertinggi balap motor dunia yang bermarkas di Genewa. Karena itulah, Lorenzo kesal dengan pemberitaan media Italia tersebut.
Manajemen Lorenzo menegaskan, Berita tersebut bisa dikatakan berita bohong. Berita itu telah membuat posisinya menjadi tak nyaman. Pihaknya menganggap rumor itu sangat murahan yang membuat suasana semakin keruh.
Kabar yang tak kalah panasnya datang dari media Italia lainnya, yang memberitakan bahwa mereka mengklaim, kubu Yamaha mempertimbangkan untuk memutus kontrak Lorenzo di musim depan. Disebutkan, Lin Jarvis, bos Yamaha Factory Racing, tak senang dengan sikap Lorenzo yang ikut campur dalam insiden Rossi-Marquez di MotoGP Sepang akhir pekan lalu.
Sikap Lorenzo yang kala itu memprotes Race Direction dan menuntut untuk memberikan Rossi hukuman yang lebih berat dianggap sudah keterlaluan. Lin Jarvis menyebutkan, seharusnya Lorenzo lebih menghargai Rossi, yang notabene adalah rekan satu timnya.
Selain itu, komentar Lorenzo yang mengatakan dirinya sudah kehilangan rasa hormat ke Rossi, diikuti aksi turun podium di Sepang, kian membuat Jarvies kecewa. Bukan tak mungkin, ditulis media tersebut, Lorenzo yang sebenarnya sudah teken kontrak hingga 2018 nanti, bakal diputus sepihak oleh Yamaha. Hal ini dinilai sangat merugikan bagi Lorenzo, pasalnya ia sering dituduh oleh pihak media yang mengabarkan secara tidak objektif.