Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dokter Endang Warsiki membeberkan cara pembuatan label indikator, yang sederhana dengan bahan nan mudah didapat. Bahan-bahan yang dibutuhkan yakni agar-agar bubuk, tepung tapioka, gula, garam, susu putih cair, gula bubuk dan venol red.
Rabu (28/10/2015) kemarin, Endang Warsiki di Kampus IPB Dramaga mengatakan, bahwa Venol red inilah yang akan mendeteksi perubahan yang terjadi pada daging, bahan lainnya itu hanya pembawa saja.
Venol red itu, kata dia, bisa didapat dengan mudah di toko-toko bahan kimia. Tahap awal, larutkan agar-agar bubuk, garam, dan tepung tapioka pada air dingin. Selanjutnya, dimasukan bubuk venol red yang sebelumnya sudah dicairkan terlebih dahulu. Ia juga menambahkan bahwa venol tersebut mesti harus dicairkan dulu secara terpisah, agar takarannya pas.
Campuran bahan-bahan itu akan berubah warna menjadi oranye, karena pewarna dari venol red. Kemudian cairan itu dipanaskan selama 15 menit, sampai mendidih dan berubah warna menjadi merah. Menurutnya, dipanaskannya dengan cara water bath, agar panasnya tidak langsung.
Setelah mendidih, wadah ditiriskan, dan masukan bahan-bahan yang tersisa yakni gula bubuk dan susu cair. Tujuannya dimasukan setelah mendidih, agar gula tidak mengkristal dan susu tidak pecah saat keduanya ikut dipanaskan.
Tahap akhir, cairan tersebut kemudian disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121 derajat Celcius. Ini yang kemudian menjadi salah satu tujuan untuk memastikan kebersihannya. Baru setelah itu dituang ke wadah, didiamkan dan jika sudah dingin tinggal dipotong-potong dan siap digunakan.
Dia mengatakan, butuh penelitian selama satu tahun untuk menemukan takaran yang pas. Menurut Widagdo alat yang dinamai Durante merupakan reagen (bahan kimia penguji) dan produknya adalah bahan cair itu untuk menggunaannya dicampur dengan aquades. Sampel daging yang diteliti dicacah terlebih dahulu dan dicampurkan aquades secukupnya. Kemudian diberi satu tetes (satu mili) Durante, dan dikocok.
Widagdo menambahkan untuk memastikannya kita hanya butuh waktu tidak lebih dari dua menit dan ketapatannya pun mencapai 100 persen. Untuk diketahui, Widagdo penemu Durante adalah Yantri Drastini, salah satu peneliti di Fakultas Kedokteran Hewan UGM.