3 orang penambang liar gunung Butak sudah ditemukan

Babatpost.com – 12 orang disinyalir menjadi korban longsor Gunung Butak, 12 orang ini adalah seorang penambang liar di area penambangan emas GUnung Butak. 3 dari 12 korban sudah ditemukan. Kapolres Kabupaten Bogor, Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto menuturkan, tiga orang dari sepuluh PETI sudah tiba di pos komando di Kantor PT Aneka Tambang (Antam) untuk dilakukan identifikasi.

“Tiga PETI ditemukan meninggal, kondisi jenazah juga sudah membusuk, untuk itu Disaster Victim Identification (DVI) melakukan identivikasi dan ketiga jenazah yakni Ade (30), warga Kampung Pasirmaung, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung, Bogor, Solikin (26), warga Kampug Liut, Desa Kalongliut, Kecamatan Nanggung, Bogor dan Ajit (30), warga Kampung Cibeberkidul, Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Bogor,” katanya.

Read More
Berita Terkait :  Dijadwalkan Bakal Memantau Kebakaran Hutan Riau, Hingga Kini Jokowi Belum Tiba

Suyudi menjelaskan, awalnya polisi dibantu warga menemukan dua jenazah pukul 20:45 WIB. Selang tiga jam, jenazah berhasil diangkat dari lubang di kedalaman sekitar 200 meter dengan posisi kemiringan 90 derajat.

Kamis (29/10)pagi, akan diberangkatkan tim tambahan untuk melanjutkan pencarian dengan membawa tabung oksigen untuk memaksimalkan pencarian. Suyudi pun berharap masih ada peluang para penambang tersebut ditemukan dalam kondisi hidup.

“Dalam lubang tersebut berbentuk seperti sarang semut. Jalan keluar-masuk satu, namun di dalam terdapat banyak lorong atau bilik-bilik lubang lain. Tim evakuasi kemarin, melihat ada sinar lampu dalam lubang, berharap ke sepuluh penambang tersebut masih ada yang hidup,” katanya.

Berita Terkait :  Kejahatan Di Dunia Maya Yang Semakin Liar

Terhitung sejak 1998 hingga 2005, jumlah tewas mencapai 352 orang, luka berat 166 orang, dan luka ringan mencapai 98 orang. Dari data Kepolisian Sektor Nanggung, pada 2011 hingga tahun Oktober 2014, tercatat 16 penambang liar tewas dalam kecelakaan kerja dan yang terbanyak pada peristiwa di bulan Mei 2012, delapan orang penambang liar tewas akibat tergerus longsoran tebing di area penambangan di blok Pilar, Desa Pangradin, Leuwiliang, Bogor.

Related posts